KORANRB.ID - Sedekah Bumi adalah salah satu tradisi adat yang masih dipertahankan di banyak daerah di Indonesia.
Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi yang melimpah serta harapan untuk keberkahan dan keselamatan di masa mendatang.
Tradisi ini memiliki berbagai bentuk dan variasi yang berbeda di setiap daerah, namun esensinya tetap sama, yakni sebagai wujud penghormatan kepada alam dan Tuhan yang Maha Kuasa.
Sedekah Bumi berasal dari kata "sedekah" yang berarti pemberian atau sumbangan, dan "bumi" yang merujuk pada tanah atau alam.
BACA JUGA:Memilih Makanan Sehat untuk Balita, Hindari Makanan Ini Agar Tidak Tersedak
BACA JUGA:Bukan Asal Gaya, Ini 5 Info Penting yang Wajib Anda Ketahui Tentang Kunci Mobil Sistem Keyless
Secara harfiah, Sedekah Bumi bisa diartikan sebagai pemberian atau sumbangan kepada bumi.
Namun, dalam konteks budaya, tradisi ini lebih dari sekadar pemberian material, melainkan sebuah ritual yang sarat makna spiritual dan sosial.
Tradisi ini umumnya dilakukan setelah masa panen sebagai bentuk rasa syukur atas hasil yang diperoleh.
Selain itu, Sedekah Bumi juga dianggap sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan alam dan memohon perlindungan dari bencana atau gangguan yang dapat merusak kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Mengenal Selvedge Jeans: Jenis Denim Populer Masa Kini
BACA JUGA:Style Cornrow: Budaya Afrika yang Mendunia, dari Pemain Sepakbola Hingga Artis Papan Atas
Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan Sedekah Bumi. Namun, ada beberapa elemen umum yang biasanya ada dalam tradisi ini:
1. Doa Bersama
Prosesi Sedekah Bumi biasanya diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau pemuka adat setempat.