Mereka sering terlibat dalam balapan liar yang tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
Perilaku seperti ini sangat kontras dengan etika berkendara yang dijunjung tinggi oleh komunitas motor.
BACA JUGA:Hingga Juli 2024, DAK Fisik di Bengkulu Tersalur Rp72,47 Miliar
BACA JUGA:PAN Serahkan Surat Tugas untuk Novrizal Jandra Maju Pilkada Kaur
Dampak Terhadap Masyarakat
Komunitas motor umumnya diterima dengan baik oleh masyarakat karena kontribusi positif mereka.
Mereka sering berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kampanye keselamatan berkendara, yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Sebaliknya, geng motor sering kali dianggap sebagai ancaman oleh masyarakat karena perilaku mereka yang meresahkan dan merugikan.
Tindakan kriminal dan kekerasan yang dilakukan oleh geng motor dapat menciptakan rasa takut dan tidak aman di lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Bupati Larang Pejabat Flexing, Laporkan Kekayaan ke KPK
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa meski keduanya berpusat pada kecintaan terhadap sepeda motor, komunitas motor dan geng motor memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, struktur, kegiatan, dan dampak terhadap masyarakat.
Komunitas motor cenderung membawa dampak positif dengan kegiatan yang terorganisir dan bermanfaat, sementara geng motor sering kali terlibat dalam aktivitas ilegal dan merugikan.
Penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan ini agar tidak menggeneralisasi dan memberikan stigma negatif kepada komunitas motor yang sebenarnya memiliki banyak kontribusi positif.