BENTENG, KORANRB.ID – Setidaknya 20 unit Rumah Tak Layak Huni (RTLH) milik warga miskin di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) akan mendapatkan bantuan Kementerian Sosial (Kemensos).
Sejumlah RTLH tersebut masuk program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) Kemensos, akan dibedah menjadi Rumah Layak Huni (RLH).
Perwakilan dari Kemensos sudah melakukan survei di Kabupaten Benteng, mengecek langsung 20 unit rumah warga yang diusulkan menerima program RST Kemensos.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Tengah, Watiullah menjelaskan,karena kuota yang tersedia hanya 20 unit RTLH, sehingga hanya 3 desa yang mendapatkan bantuan bedah rumah ini.
BACA JUGA: Urus Sertifikat Halal Bisa di KUA, Temui Penyuluh Kemenag
BACA JUGA:BBM Nonsubsisdi di Bengkulu Kosong, Pertamina Pasok dari Palembang
Masing-masing Desa Rindu Hati, Desa Tanjung Heran dan Desa Taba Baru. Dari 3 desa ini, paling banyak RTLH di Desa Rindu Hati, yakni sebanyak 11 unit rumah yang akan dibedah.
Watiullah mengungkapkan, Dinsos Benteng akan kembali mengusulkan ke Kemensos terkait program bedah rumah ini.
Karena, masih cukup banyak rumah warga di Benteng yang kondisinya tak layak huni. Sudah seharusnya rumah-rumah milik warga miskin di Kabupaten Benteng itu mendapatkan program RST Kemensos.
“Akan kita usulkan lagi ke Kemensos terkait bantuan bedah rumah ini. Kita berharap kuota untuk Bengkulu Tengah bisa lebih banyak lagi dibandingkan tahun ini,” sebutnya.
Masih penjelasan Watiullah, untuk memastikan RTLH yang diusulkan menerima program RST memang sesuai kreteria, Tim Kemensos turun langsung melakukan survey dan pengecekan.
BACA JUGA:Modus Minta Antar, Pengangguran Coba 'Gagahi' Remaja Putri di Kebun, Begini Nasib Pelaku
BACA JUGA:Baru Diambil dari Bank, Uang Rp 250 Juta dalam Mobil Hilang Dicuri, Ini Ciri Pelaku
Survei ini wajib dilakukan untuk melihat kelaikan rumah warga miskin mendapatkan bantuan RST Kemensos.
“Untuk pelaksanaan bedah rumah akan dilakukan tahun ini (2024) juga. Mekanismenya, dana akan dikirim langsung ke Kelompok Penerima Manfaat (KPM), dan pengerjaannya dilakukan secara gotong royong." demikian Watiullah.