Kadang-kadang, asam lambung dapat mencapai tenggorokan dan menyebabkan sensasi pahit atau asam di belakang tenggorokan.
Muncul rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada, terutama setelah makan atau dalam posisi tertentu.
Sulit menelan (dysphagia), terutama ketika GERD sudah dalam tingkat yang lebih parah, kondisi ini bisa menyebabkan sulit menelan makanan atau minuman.
Meskipun ini tidak selalu terjadi, beberapa orang dengan GERD mungkin mengalami gejala ini saat asam lambung mengganggu saluran pencernaan mereka.
BACA JUGA: Perdana, DPD PKS Kepahiang Deklarasi Dukung Nata-Hafizh
BACA JUGA: Inventarisir Aset Daerah Terbengkalai Picu Masalah
Mengelola stres dengan efektif dapat membantu mengurangi risiko gejala asam lambung yang dipicu oleh stres. Lakukan hal ini.
Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan keseimbangan emosional.
Hindari makan terlalu cepat atau terlalu banyak dalam satu waktu. Lebih baik untuk makan dalam porsi kecil tapi sering.
Hindari makanan yang diketahui dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, atau asam.
Rutin berolahraga dapat membantu mengurangi stres secara keseluruhan dan meningkatkan fungsi pencernaan.
Atur jadwal harian Anda dengan baik untuk mengurangi tekanan dan stres. Hindari menumpuk pekerjaan atau tugas yang membuat Anda merasa tertekan.
BACA JUGA:Tidak Semua Guru Honorer Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024
BACA JUGA:Dokumen Kontigensi Bencana Panduan BPBD Jalankan Tugas Kebencanaan
Jika gejala asam lambung terkait stres persisten atau parah, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter dapat memberikan saran tentang perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau terapi yang diperlukan.
Kesimpulannya, stres memang dapat berdampak besar pada kesehatan pencernaan, termasuk meningkatkan risiko gejala asam lambung seperti GERD.