KEPAHIANG, KORANRB.ID - Sejatinya Kabupaten Kepahiang telah memiliki 3 unit tower Base Transceiver Station (BTS) bantuan dari Kementerian Kominfo RI.
Sayang keberadaan 3 unit tower BTS yang berada di 3 kecamatan yakni, Kecamatan Bermani Ilir, Muara Kemumu dan Seberang Musi sejak akhir tahun 2023 lalu itu belum juga sepenuhnya memecahkan persoalan.
Khususnya di wilayah Kecamatan Seberang Musi, keberadaan tower BTS tetap saja jaringan internet lemot. Hal ini jelas menghambat warga untuk mengakses internet cepat, sebagaimana di wilayah lainnya.
Menurut salah satu warga, Karmadi, titik blank spot belum juga lepas dari wilayah Kecamatan Seberang Musi dan sekitarnya.
BACA JUGA:Awasi Masa Perbaikan Dukungan Calon Independen Pilkada Kepahiang
BACA JUGA:PPS dan PPK Akan Gelar Pleno Hasil Coklit Data Pemilih Pilkada
‘’Sampai saat ini, walaupun tower BTS sudah ada, jaringan internet tetap susah alias masih lemot," beber Karmadi.
Padahal lanjutnya, keberadaan tower BTS sebelumnya sempat memunculkan harapan warga tak lagi masuk dalam wilayah blank spot.
Kondisi blank spot sempat waktu itu menganggu aktivitas penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2024.
Saat jalannya Pilleg dan Pilpres di Pemilu Februari 2024 lalu, titik blank spot membuat kelancaran kinerja petugas dalam menyelesaikan tugas secara cepat terhambat.
Bawaslu Kabupaten Kepahiang sendiri telah mencatat, setidaknya terdata 38 TPS masih masuk dalam kategori blank spot.
Di Kabupaten Kepahiang 3 titik tower BTS tambahan tepatnya berpusat di Kecamatan Seberang Musi. Terdiri dari, satu titik di Desa Benuang Galing, satu titik di Desa Talang Babatan dan satu titik di Desa Bayung.
BACA JUGA: Perdana, DPD PKS Kepahiang Deklarasi Dukung Nata-Hafizh
BACA JUGA:Final, Rachmat-Tarmizi Kantongi Rekomendasi Perindo Maju Pilkada Bengkulu Tengah
Mengenai hal ini, Anggota Bawaslu Kabupaten Kepahiang sekaligus Kordiv Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Erwin Prianto mengaku tak bisa berbuat banyak.