KORANRB.ID - Tidak sedikit para orangtua yang mendapatkan kasus dimana bayi yang baru lahir (Newborn) kerap menangis tanpa sebab yang jelas.
Kondisi ini dimanakan kolik. Kolik pada bayi adalah kondisi umum yang menyebabkan tangisan berlebihan dan kesulitan tidur pada bayi, ini cara menanganinya.
Kondisi ini biasanya muncul dalam beberapa minggu pertama kehidupan dan dapat berlangsung hingga bayi berusia tiga sampai empat bulan.
Meskipun kolik tidak berbahaya, dampaknya pada bayi dan orang tua cukup meresahkan.
Gejala kolik biasanya muncul dalam bentuk tangisan berlebihan yang sulit dikendalikan. Bayi yang mengalami kolik sering menangis dengan keras dan intens tanpa alasan yang jelas.
Tangisan ini bisa berlangsung beberapa jam sehari dan sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari, biasanya di siang atau malam hari.
BACA JUGA:Ini Sejarah Panjang Sandal Jepit yang Hadir Untuk Semua Kalangan
BACA JUGA:Segera! Jalan Santai Berhadiah Mobil, HUT Agung Concern ke 70, Gunting Kupon di Koran RB
Bayi dengan kondisi kolik sulit ditenangkan meskipun telah diberi ASI, digendong, atau diganti popoknya.
Bayi terlihat sering menggeliat, mengepalkan tangan, melengkungkan punggung, atau menarik kaki ke perut mereka selama kolik.
Bayi yang mengalami kolik seringkali memiliki perut yang terasa keras dan kembung, yang dapat menjadi tanda adanya gas dalam sistem pencernaan mereka.
Penyebab kolik belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa pendapat terkait kondisi ini.
1. Bayi baru lahir memiliki sistem pencernaan yang belum sepenuhnya matang, yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan dan kembung.
2. Gas yang terperangkap di perut bayi dapat menyebabkan rasa sakit dan tangisan. Ini bisa terjadi karena cara bayi menelan udara saat menyusu atau minum dari botol.
BACA JUGA:Ini Tips Agar Ketiak Mulus dan Bersih