Jagung sebaiknya ditanam dengan jarak antar tanaman sekitar 25-30 cm dan jarak antar baris sekitar 75-90 cm.
Jarak ini memungkinkan tanaman mendapatkan cukup ruang untuk berkembang dan menerima sinar matahari secara merata.
Kemudian, tanam benih jagung sedalam 3-5 cm di dalam tanah. Pastikan benih tertutup tanah dengan baik untuk menjaga kelembapan dan melindungi benih dari hama.
Untuk mempercepat perkecambahan, rendam benih dalam air selama 12-24 jam sebelum menanam.
BACA JUGA:Hewan Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Sapi Laut, Punah karena Ulah Manusia
BACA JUGA:Bukan Cuma Landak, Ini 7 Hewan Berduri INi dan Berfungsi Sebagai Alat Pertahanan Diri
Selain itu, jagung membutuhkan penyiraman yang cukup terutama pada tahap awal pertumbuhan dan saat pembentukan tongkol.
Pastikan tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air. Penyiraman bisa dilakukan setiap 2-3 hari tergantung kondisi cuaca dan kelembapan tanah.
Jika memungkinkan, gunakan sistem irigasi tetes untuk efisiensi penyiraman. Sistem ini dapat menghemat air dan memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup secara merata.
Tak kalah penting, pemberian pupuk yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan jagung yang subur. Gunakan pupuk nitrogen tinggi pada tahap awal pertumbuhan untuk mendorong perkembangan daun dan batang.
Kemudian, tambahkan pupuk yang mengandung fosfor dan kalium pada fase pembentukan bunga dan tongkol.
BACA JUGA:BPOM Minta Roti Okko Ditarik dari Peredaran, Roti Aoka Bagaimana? Ini Hasil Pengecekannya
Lakukan pemupukan secara bertahap. Pupuk pertama bisa diberikan saat tanam atau satu minggu setelah tanam.
Pupuk kedua diberikan saat tanaman berusia 4-6 minggu, dan pupuk ketiga saat tanaman mulai berbunga.
Perlu juga diperhatikan, neberapa hama yang sering menyerang jagung antara lain ulat grayak, belalang, dan kutu daun.