BINTUHAN, KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Pertanian Kabupaten Kaur terus melakukan pengawasan terhadap para petani.
Sudah satu Minggu ini hujan mulai turun, para petani diminta untuk gerak cepat melakukan tanam padi.
Hal ini juga untuk mengantisipasi agar para petani tidak lagi mengalami gagal panen seperti tahun 2023 yang lalu.
Tahun lalu, akibat fenomena El Nino dari bulan Agustus hingga Desember, hampir seluruh petani padi di Kabupaten Kaur gagal panen.
BACA JUGA:Jumlah Pemilih Disabilitas di Kabupaten Kaur Capai 959 Orang
Kepala Dinas Pertanian Kaur Kastilon Sirat, S.Sos, mengatakan, pantauan mereka di lapangan saat ini rata-rata sawah yang kering beberapa minggu yang lalu mulai memiliki air.
Untuk itu, mereka melalu kelompok tani dan penyuluh di lapangan sudah memberikan imbauan agar para petani segera melakukan tanam padi secepatnya.
"Alhamdulillah sekarang hujan mulai turun, diminta untuk para petani Gercep melakukan penanaman," ucap Kastilon Minggu, 28 Juli 2024.
Apabila para petani di Kaur gagal panen, maka tidak menutup kemungkinan harga beras kembali akan melambung tinggi seperti yang terjadi di tahun 2023 yang lalu.
BACA JUGA:1.200 BPD di Bengkulu Utara Dapat SK Perpanjangan Jabatan
Seperti yang diketahui, kebutuhan beras untuk Kabupaten Kaur memang banyak dipenuhi dari hasil panen para petani setempat.
"Kebutuhan beras di Kaur ini lebih banyak didapatkan dari masyarakat setempat, untuk itu jika gagal panen harga beras pasti melambung tinggi," ungkap Kastilon.
Dia menjelaskan, Kabupaten Kaur memiliki luas persawahan sekitar 6.000 hektar.
Rata-rata sawah tersebut adalah sawah tadah hujan, yang sangat mengandalkan curah hujan agar sawah dapat terairi dengan normal.
BACA JUGA:Masih Ada 700 Guru Bantu Daerah yang Belum Lulus PPPK di Bengkulu Utara