BENGKULU, KORANRB.ID – Mewujudkan pengerukan alur pelabuhan Pelindo II yang hanya memiliki kedalaman 4 meter, Pemprov Bengkulu mengajukan sharing pembiayaan.
Sharing pembiayaan ini dengan asosiasi pertambangan batu bara dan asosiasi pengusaha crude palm oil (CPO) yang ada di Bengkulu.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah MMA mengatakan, hal tersebut merupakan upaya Pemprov Bengkulu untuk mendorong percepatan pengerukan pendangkalan alur pelayaran yang ada di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu tersebut.
“Iya kita masih sharing terkait pembiayaan dan pengelolaan dengan asosiasi batu bara dan CPO terlebih dahulu,” sampai Rohidin Mersyah, Minggu, 28 Juli 2024.
Rohidin Mersyah menerangkan, bahwa pengerukan akan mulai dibahas kembali minggu depan, untuk mengetahui langkah yang diperlukan.
Sebagai informasi, percepatan pengerukan diperuntukan dikarenakan saat ini kapal berukuran kapal besar tidak bisa masuk dan berlabuh di dermaga.
Sehingga, hal itu sangat menghambat perekonomian, terutama pada aktivitas bongkar muat barang yang merupakan aktivitas penting di Pelabuhan.
Idelnya butuh kedalaman 12 meter untuk semua kapal bisa berlabuh.
BACA JUGA:Bakal Berdampak dengan Pemukiman, Warga Kampung Bugis Tolak Perluasan TPA
“Ini tentu menghambat, namun kita harus mengambil banyak masukan,” ujar Rohidin Mersyah.
Sebelumnya, Pemprov Bengkulu bersama PT. Pelindo II Regional Bengkulu juga telah menyampaikan kepada pihak kementerian terkait dengan persoalan tersebut dan mengusulkan dilakukan upaya pengerukan alur pelayaran yang ada di kawasan Pelabuhan Pulau Baai.
Namun, dari upaya yang dilakukan sepertinya tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Sehingga Pemprov Bengkulu melibatkan pelaku usaha untuk membantu mencari solusi dalam mengatasi persoalan pendangkalan tersebut.
BACA JUGA:Wah, Harga Gas LPG Subsidi di Warung Tembus Rp30 Ribu Pertabung