BACA JUGA:Hadapi Tantangan Perubahan Iklim Indonesia dan Australia Perkuat Kerja Sama Bidang Energi
Malah, di Olimpiade London Inggris 2012 tradisi emas yang sudah bertahan sejak 1992 gagal dipertahankan. Kontingen Indonesia gagal meraih sebiji pun medali emas.
Hanya sanggup mendapatkan 2 medali perak dan 1 medali perunggu. Imbasnya, secara peringkat jadi terjun bebas di urutan 60 yang menjadi capaian terburuk sejak Olimpiade Barcelona.
Terakhir, di Olimpiade Tokyo Jepang 2020 tradisi emas kembali diulang. Satu emas, kembali dari cabang bulutangkis berhasil dibawa pulang.
Terkini, 29 atlet kembali diterjunkan ke Olimpiade Paris 2024 yang sudah dibuka sejak akhir pekan lalu.
Dalam sebuah wawancara, Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie berharap kontingen Indonesia dapat mengulangi pencapaian terbaik atlet Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992.
BACA JUGA:Hadapi Tantangan Perubahan Iklim Indonesia dan Australia Perkuat Kerja Sama Bidang Energi
Cabang bulutangkis diharapkan kembali membawa emas di Olimpiade Paris 2024. Tak hanya cabang bulutangkis, Anindya Bakrie melihat ada potensi di cabang angkat besi dan panjat tebing bagi kontingen Indonesia.
"Tentu kita berharap, panjat tebing juga mendapat medali, angkat besi kita juga berharap," kata Anindya.
Menurutnya, kontingen Indonesia sangat berpeluang memenangkan empat medali emas di Olimpiade Paris 2024. Artinya, target lebih baik dari Olimpiade Barcelona.
Keempat medali emas dibidik dari, Fajar Alfian/Rian Ardianto (bulutangkis, ganda putra), Anthony Ginting/Jonatan Christie (bulutangkis, tunggal putra), Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing, speed putri) dan Veddriq Leonardo (panjat tebing, speed putra). Semoga.