BENTENG, KORANRB.ID - Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng) bersama Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerja sama dalam pengembangan Data Desa Persisi (DDP) di Kabupaten Benteng. Fakultas Ekologi Manusia IPB sudah melaksanakan sosialisasi di depan Penjabat (Pj) Bupati Benteng, Dr. Heriyandi Roni, M.Si.
Dalam kesempatan ini, Heriyandi menjelaskan, DDP merupakan data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya. Data tersebut diambil, divalidasi, dan diverifikasi oleh warga desa dibantu pihak luar desa, seperti para pemuda yang ahli IT.
Selain itu, dalam melakukan pengumpulan Data Desa Presisi dengan mempertimbangkan dimensi spesial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus.
BACA JUGA:Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bengkulu Dalam Rangka Peringatan HUT ke 55 Provinsi Bengkulu
“Data tersebut diperoleh menggunakan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM), sebuah pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi,” ungkapnya.
Lanjutnya, program pengembangan DDP ini diharapkan dapat berjalan di Kabupaten Benteng. Sebab dengan adanya program DDP, pendataan bisa menjadi ringkas, cepat dan akurat. Akan tetapi program ini harus dijalankan dengan tahapan-tahapan yang memang tepat.
“Saya berharap pihak dari IPB dapat memberikan pemahaman-pemahaman yang tepat kepada Pemkab Benteng terkait program DDP ini. Selain itu, dengan adanya program DDP ini di harapkan pengelolaan pembangunan dengan satu data dapat berjalan baik dan akurat," pungkasnya.
BACA JUGA:Selingkuhi Ibu TSK, Penyebab Tewasnya Mayat Liku Sembilan, Tiga Lagi Masih Saksi
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Sofyan Sjaf menjelaskan, DDP bentuk penyuguhan data yang lengkap dan akurasinya terukur terkait informasi kependudukan, ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat. Selain itu, satu-satunya cara mewujudkan mandat negara untuk mensejahterakan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu dengan data akurat.
"Data ini cukup komplit dan terukur sampai ada data setiap rumah. Data ini kalau semua desa punya, semua perencanaannya bisa terselesaikan dengan baik. Jika DDPini bisa kita selesaikan, maka permasalahan pembangunan juga dapat kita selesaikan,” jelasnya.(jee)