BACA JUGA:Ahli Menyamar! Berikut 7 Fakta Unik Ikan Sebelah, Saat Tumbuh Dewasa Matanya Bergeser
Larutan dialisis (cairan khusus) dimasukkan ke dalam rongga perut melalui kateter. Cairan ini akan menyerap limbah dan kelebihan cairan dari darah melalui dinding perut.
Setelah beberapa waktu, cairan yang telah menyerap limbah dikeluarkan dari rongga perut dan diganti dengan cairan baru.
Dialisis peritoneal dapat dilakukan di rumah dan biasanya memerlukan pertukaran cairan beberapa kali sehari, atau menggunakan mesin untuk perawatan otomatis yang dilakukan di malam hari.
Cuci darah ini diperlukan ketika ginjal tidak lagi mampu berfungsi secara optimal.
Dimana penyebab utama kegagalan ginjal yang memerlukan dialisis termasuk, gagal ginjal kronis (CKD), suatu kondisi di mana ginjal secara bertahap kehilangan fungsi selama periode waktu yang lama, penyakit ini sering disebabkan oleh diabetes atau hipertensi.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Perempat Final Olimpiade 2024, Ada Laga Panas Ulangan Piala Dunia
Selanjutnya gagal ginjal akut (AKI), terjadi tiba-tiba dan seringkali akibat kerusakan ginjal yang mendadak dari trauma, infeksi, atau reaksi obat.
Serta penyakit ginjal polikistik, kondisi genetic ini yang menyebabkan kista tumbuh di ginjal, mengganggu fungsinya.
Cuci darah juga mungkin diperlukan sebelum transplantasi ginjal untuk mempersiapkan tubuh pasien menerima organ baru.
Cuci darah membantu meringankan gejala yang muncul akibat kegagalan ginjal, seperti kelebihan cairan, tekanan darah tinggi, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Prosedur ini juga dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius, seperti penyakit jantung dan gangguan tulang.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Perempat Final Olimpiade 2024, Ada Laga Panas Ulangan Piala Dunia
Meskipun cuci darah adalah prosedur yang efektif, penting untuk dipahami bahwa ini bukanlah pengganti fungsi ginjal yang sempurna.
Dialisis adalah terapi pengganti yang membantu menjaga keseimbangan tubuh, tetapi pasien mungkin masih mengalami beberapa gejala atau efek samping.
Seperti semua prosedur medis, cuci darah memiliki risiko dan efek samping, mulai dari Infeksi, khususnya pada akses darah atau kateter, kram otot, kadang terjadi selama atau setelah dialisis.