KORANRB.ID - Gaya rambut mullet, yang ditandai dengan rambut pendek di depan dan panjang di belakang, telah memiliki perjalanan panjang dalam sejarah mode rambut.
Asal usul gaya ini tidak sepenuhnya jelas, namun jejak-jejak gaya rambut yang mirip dengan mullet dapat ditemukan dalam berbagai budaya kuno.
Misalnya, prajurit Asiria dari sekitar tahun 1.500 SM sering digambarkan dengan rambut pendek di depan dan panjang di belakang.
Gaya rambut ini memberikan mereka keuntungan praktis dalam pertempuran karena rambut panjang di belakang memberikan perlindungan terhadap leher, sementara rambut pendek di depan tidak mengganggu penglihatan.
BACA JUGA:12 Deretan Orang Terkaya di Indonesia Karena Kelapa Sawit, Salah Satunya Punya HGU di Bengkulu
BACA JUGA:Daftar Film Indonesia Terbanyak Ditonton Setiap Tahun, Terakhir Penontonya Sampai 9 Juta Orang
Gaya rambut mullet benar-benar mulai meraih popularitas di akhir tahun 1970-an dan meledak di tahun 1980-an.
Periode ini dikenal sebagai era kebangkitan mullet yang sebenarnya.
Musisi seperti David Bowie memainkan peran penting dalam mempopulerkan gaya ini.
Pada tahun 1972, Bowie, dalam persona Ziggy Stardust-nya, mengenakan mullet yang menjadi ikonik.
BACA JUGA:Uniqlo: Berawal dari Brand Keluarga Jadi Trend Fashion Global
BACA JUGA:Berikut Deretan Band yang Mempengaruhi Perjalanan Musik Rock di Indonesia
Penampilannya yang eksentrik dan inovatif ini membuat banyak penggemar mengikutinya.
Di tahun 1980-an, mullet semakin meluas berkat pengaruh dari berbagai ikon pop dan rock lainnya.
Artis seperti Billy Ray Cyrus, yang terkenal dengan lagu "Achy Breaky Heart," mengukuhkan mullet sebagai gaya rambut yang populer di kalangan pria.