Selain itu, anjing yang terinfeksi rabies biasanya menunjukkan perilaku agresif, yang meningkatkan risiko gigitan dan penularan virus.
BACA JUGA:Inilah 12 Fakta Tentang Tata Surya, Sampah Luar Angkasa Menjadi Masalah Besar
BACA JUGA:Bukan Hanya Monyet dan Kera! Berikut 5 Jenis Hewan yang Termasuk Primata
Kucing juga dapat menjadi penular rabies, terutama di daerah di mana anjing juga terinfeksi.
Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan gejala seperti perubahan perilaku, agresivitas, dan hipersalivasi.
Kontak dengan air liur kucing yang terinfeksi, melalui gigitan atau cakaran, dapat menularkan virus rabies kepada manusia.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik kucing untuk memastikan bahwa hewan peliharaan mereka divaksinasi rabies secara rutin.
Kelelawar adalah salah satu hewan penular rabies, terutama di Amerika Utara dan Amerika Latin.
Spesies kelelawar vampir, yang menghisap darah mamalia, merupakan penular utama di Amerika Latin.
Di Amerika Utara, kelelawar serangga dan buah juga dapat menularkan rabies.
Virus rabies dapat ditularkan melalui gigitan kelelawar atau melalui kontak dengan air liur kelelawar yang terinfeksi.
Mengingat kecenderungan kelelawar untuk tinggal di tempat gelap dan lembab, orang yang bekerja atau tinggal di area tersebut perlu berhati-hati terhadap risiko gigitan kelelawar.
BACA JUGA:Ada yang Berbahaya! Berikut 5 Spesies Monyet Terbesar di Dunia yang Terancam Punah
BACA JUGA:Wow! Pegadaian Buka Program Gadai Tabungan Emas Tanpa Bunga, Yuk Simak Ketentuannya
Di beberapa bagian Amerika Utara, rakun adalah penular rabies yang umum.
Rakun yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan gejala seperti disorientasi, agresivitas, dan kurangnya rasa takut terhadap manusia.