Sebelumnya, Minggu 4 Agustus 2024, warga Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara digegerkan dengan kehadiran salah satu anak pelaku penganiayaan polisi.
Diketahui RK sempat kabur saat polisi melakukan jemput paksa yang berujung pada insiden berdarah, yang menyebabkan dua orang personel Polres Seluma mengalami luka, salah satunya, Briptu (Anumerta) Sony meninggal dunia.
Hal ini dibenarkan oleh Camat Seluma Utara, Fran Hardi. Dikatakannya bahwa RK sempat menyerahkan diri sekitar pukul 14.30 WIB.
RK juga membenarkan bahwa ia adalah anak dari pelaku penganiayaan yang juga meninggal dunia yakni Ardan (51) pascamenyerang personel polisi.
Sebelum berhasil muncul dipermukiman warga, RK mengaku sempat kelaparan sehingga memutuskan untuk turun gunung dan mencari bantuan.
Sebelumnya, personel Polres Seluma dibackup Satuan Brimob Polda Bengkulu, Sabtu 3 Agustus 2024 berhasil mengevakuasi 1 jasad pelaku penganiayaan yakni Ardan. Ardan diketahui meninggal dunia setelah melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) saat dijemput paksa oleh polisi pada Jumat 2 Agustus lalu.
BACA JUGA:2 DPO Penyerang Polisi Masih Diburu, Personel Polres Seluma Gugur Naik Pangkat Anumerta
BACA JUGA:Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba, Kapolres Ingatkan Keamanan Menjelang Pilkada
Jika sebelumnya diinformasikan bahwa ada 2 pelaku yang meninggal dunia, namun ternyata jasad sang anak yakni JK (16) yang dimaksud tidak terdapat di Tempat Kejadian Perkara (TKP)yang berada di daerah Perkebunan Gena Kayu Agho Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara.
Diduga JK masih hidup dan menyelamatkan diri meskipun ia dan Ardan sempat diberikan tindakan terukur oleh polisi.(