BACA JUGA:321 Tersangka Terjerumus Narkoba di Bengkulu, Ini Rentang Umur Rawan Terpapar
Miftah menyampaikan potensi besar rempah dan bumbu Indonesia di pasar global. Untuk itu, Pemerintah Indonesia turut mendorong peningkatan ekspor rempah dan bumbu Indonesia serta promosi kuliner nusantara ke pasar global melalui program Indonesia Spice up the World (ISUTW).
Beragam tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekspor rempah, antara lain, pemenuhan persyaratan keamanan pangan dan penanganan pascapanen untuk mencegah kontaminan.
Miftah juga menyampaikan dua pendekatan pemerintah untuk memperkuat ekosistem rempah di dalam dan luar negeri, yaitu memperkuat daya saing produk rempah melalui penyebarluasan informasi dan pengetahuan kepada eksportir, pengembangan produk, kegiatan promosi, serta pembukaan akses pasar melalui perjanjian perdagangan luar negeri.
Kemendag berupaya membuka akses pasar luar negeri dengan perjanjian-perjanjian seperti Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Partnership Agreement (PTA), serta Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai ’toll way’ ekspor ke negara mitra dagang.
Salah satu upaya promosi rempah Indonesia yang dilakukan Kemendag adalah melalui pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI). TEI ke-39 tahun 2024 akan diselenggarakan pada 9 - 12 Oktober 2024 di ICE BSD, Tangerang.
TEI akan menjadi platform perdagangan yang komprehensif dengan menampilkan produk Indonesia yang beragam dan kompetitif, dan menghubungkan berbagai pemasok produk ekspor terbaik Indonesia dengan pembeli utama dari berbagai belahan dunia.
Produk rempah pada TEI 2023 banyak diminati buyerdari Australia, Mesir, India, Arab Saudi, dan Filipina.(rls)