Setelah FGD, Polres Rejang Lebong melanjutkan dengan pelaksanaan simulasi Tactical Floor Game (TFG).
Simulasi ini merupakan bagian dari strategi untuk memberikan gambaran konkret tentang bagaimana setiap elemen pengamanan harus bertindak di lapangan nantinya.
TFG dirancang untuk memperkuat koordinasi dan pemahaman peran masing-masing personel serta instansi terkait dalam berbagai situasi yang mungkin terjadi selama Pilkada.
Dalam simulasi TFG ini, personel yang terlibat diajarkan tentang taktik pengendalian massa, penanganan situasi darurat, serta prosedur evakuasi.
Simulasi ini melibatkan skenario realistis, seperti penempatan personel di lokasi TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang rawan, cara menghadapi kericuhan, hingga respons cepat terhadap ancaman keamanan.
BACA JUGA:Ingin Merantau? Ini 5 Provinsi yang Menyediakan Lowongan Kerja Terbanyak di Indonesia
BACA JUGA:Dewan Soroti Lambatnya Pelantikan Kepala Dinkes Hasil Lelang JPTP Pemkot Bengkulu
“Dengan adanya TFG, diharapkan seluruh personel dapat bertindak dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi jika terjadi situasi yang membutuhkan tindakan segera,” ungkap Wakapolres.
Dalam upaya mengamankan Pilkada serentak 2024, Polres Rejang Lebong telah menyiagakan 350 personel yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Personel ini terdiri dari anggota Polres dan polsek-polsek yang ada di bawah komando Polres Rejang Lebong.
Selain itu, Polres juga telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI, yang dalam hal ini diwakili oleh Kodim 0409/Rejang Lebong, untuk memastikan bahwa pengamanan Pilkada berjalan lancar.
“Perencanaan pengamanan meliputi berbagai aspek, mulai dari pengamanan TPS, pengawasan terhadap distribusi logistik Pilkada, hingga penempatan personel di titik-titik rawan. Selain itu, Polres Rejang Lebong juga telah menyiapkan rencana cadangan jika terjadi gangguan keamanan yang tidak terduga. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan proses Pilkada dapat berjalan tanpa hambatan yang berarti,” urai Wakapolres.