KORANRB.ID – Buntut adanya indikasi pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam beberapa pekan ini yang berdampak antrean panjang kendaraan.
Yang diketahui sebelumnya, dari dinas terkait saat melakukan pemantauan atau sidak langsung ke SPBU di Provinsi Bengkulu, dan didapati adanya pengakuan pengusaha SPBU kuota BBM-nya dikurangi.
Atas hal itu, pihak Region Manager Retail Sales Sumbagsel, Awan Raharjo, bersama Komite BPH Migas, Halim, menemui Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA didampingi Kepala Dinas (Kadis) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana di Balai Raya Semarak, Kamis, 15 Agustus 2024.
“Iya memang ada perdebatan tadi, antara yang kita temui di lapangan dangan yang disampaikan Pertamina ke BPH Migas,” ungkap Donni kepada RB.
BACA JUGA:18 Gelandangan Diasesmen Dinsos Kota Bengkulu, Ada yang dari Luar Provinsi
BACA JUGA: Unggulkan Bantuan RTLH, Minta Baznas Kerja Sama dengan Pemda
Donni mengatakan, atas perdebatan hasil antara Pemprov Bengkulu dan Pertamina tersebut, maka kemarin disepakati akan dibentuk tim yang mewakili Pemprov Bengkulu dan Pertamina.
Di mana, tim itu nanti akan menjembatani terkait informasi dari BBM yang berada di SPBU di Provinsi Bengkulu.
“Iya kita membentuk tim bersama Pertamina sebagai solusi,” terang Donni.
Sementara itu, Awan Raharjo tetap menyangkal terkait pengurangan kuota BBM di SPBU.
Di mana ia menjelaskan salah satu penyebab utama antrean panjang di SPBU Bengkulu adalah akibat dari tidak berfungsinya salah satu pipa Pertamina di Depot Pulau Baai.
Insiden ini telah memaksa Pertamina untuk mengandalkan pipa alternatif yang saat ini masih berfungsi.
BACA JUGA: 8 Ton Pisang Enggano Gagal Diseberangkan
BACA JUGA:11.043 Personel Turun Simulasi Sispamkota Jelang Pilkada
"Saat ini, penyaluran BBM di Depot Pulau Baai mengalami dua kendala utama. Yang pertama adalah insiden yang menyebabkan salah satu pipa penerimaan tidak bisa digunakan. Namun, kami telah mengoptimalkan pipa lain yang masih berfungsi untuk penyaluran darurat," ujar Awan.