Meskipun sudah ada upaya pencegahan seperti pengasapan (fogging) dan pemberantasan sarang nyamuk, kasus DBD masih sering terjadi setiap tahunnya.
Selain itu, perubahan iklim yang meningkatkan curah hujan juga berperan dalam peningkatan kasus DBD.
Virus Dengue masih menjadi persolan di Indonesi hingga saat ini.
2. Virus H5N1 (Flu Burung).
Virus H5N1 atau yang lebih dikenal sebagai flu burung, adalah jenis virus influenza yang berasal dari unggas dan dapat menular ke manusia.
Virus ini pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada awal 2000-an dan menyebabkan kepanikan karena tingkat kematiannya yang tinggi.
Flu burung pada manusia dapat menyebabkan gejala serius seperti pneumonia, gangguan pernapasan akut, hingga kematian.
BACA JUGA:Pastikan Kualitas Telur Sebelum Membelinya, Simak Tips Ini Agar Dapat Telur Berkualitas
BACA JUGA:7 Hewan Paling Banyak Dipelihara di Indonesia
Penyebaran virus H5N1 terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.
Di Indonesia, banyak kasus flu burung dilaporkan di daerah pedesaan dan perkotaan yang memiliki populasi unggas yang padat.
Pemerintah Indonesia kemudian menerapkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan penyebaran virus ini, termasuk pemusnahan unggas di daerah terdampak dan peningkatan kewaspadaan di pasar unggas.
3. Virus H1N1 (Flu Babi).
Flu Babi atau H1N1 adalah jenis lain dari virus influenza yang menjadi pandemi global pada tahun 2009.
Virus ini awalnya ditemukan di babi, namun kemudian bermutasi dan menyebar antar manusia.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, 6 Warna Ini Tak Bagus Digunakan untuk Dinding Rumah Anda BACA JUGA:Baru Netas Langsung Cari Makan! Berikut 6 Fakta Unik Angsa BrentBerbeda dengan flu burung, flu babi lebih mudah menular, namun memiliki tingkat kematian yang lebih rendah.