KORANRB.ID - Disc Jockey, atau yang lebih dikenal dengan sebutan DJ, merupakan profesi yang identik dengan dunia musik, khususnya dalam genre-genre seperti elektronik, hip-hop, dan dance.
Namun, sebelum DJ menjadi fenomena populer seperti sekarang, profesi ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik.
Artikel ini akan menjelaskan secara detail awal mula kemunculan Disc Jockey, perkembangan teknologinya, serta bagaimana DJ menjadi salah satu elemen penting dalam industri musik modern.
Istilah "Disc Jockey" pertama kali digunakan pada tahun 1935 oleh seorang penyiar radio bernama Walter Winchell.
BACA JUGA:Heboh Mobil Terbakar Saat Isi BBM di SPBU depan Bencoolen Mall
BACA JUGA:Kejaksaan Buka Lowongan CPNS untuk 9.694 Formasi, Ada Penempatan di Bengkulu
Kata "disc" merujuk pada piringan hitam (vinyl) yang digunakan untuk merekam musik, sementara "jockey" mengacu pada seseorang yang "mengendarai" atau mengendalikan sesuatu. Dalam hal ini, seorang DJ mengendalikan musik yang diputar melalui piringan hitam.
Pada masa awalnya, DJ bukanlah seorang musisi yang menciptakan musik, melainkan seorang penyiar radio yang bertugas memilih dan memutar rekaman musik untuk pendengarnya.
Salah satu DJ radio pertama yang terkenal adalah Martin Block, seorang penyiar radio dari Amerika Serikat yang mulai mengudara pada tahun 1930-an. Ia terkenal karena acaranya yang berjudul "Make Believe Ballroom," di mana ia memutar rekaman musik seolah-olah itu adalah pertunjukan langsung.
Keberhasilan Block memicu perkembangan radio sebagai medium hiburan musik dan memperkenalkan istilah DJ kepada publik yang lebih luas.
Pada tahun 1940-an dan 1950-an, teknologi perekaman musik dan penyiaran radio semakin berkembang.
BACA JUGA:Jangan Asal! Ini Waktu Terbaik untuk Minum Kopi, Penikmat Kopi Wajib Tahu
BACA JUGA:Gawat! Termasuk Indonesia, Ini 5 Negara Dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Pada masa ini, DJ radio mulai memiliki peran yang lebih besar dalam menentukan tren musik. Mereka tidak hanya memutar lagu-lagu populer, tetapi juga memperkenalkan genre-genre baru seperti rock and roll, jazz, dan rhythm and blues kepada pendengar.
Pada masa ini juga, mulai muncul "mobile DJ," yaitu DJ yang membawa peralatan musiknya ke berbagai acara seperti pesta dan pernikahan.