Penemuan ini memberikan bukti kuat bahwa manusia purba telah bermigrasi dari Afrika dan menetap di Asia, termasuk Indonesia.
Homo erectus di Jawa diperkirakan hidup antara 1,8 juta hingga 200.000 tahun yang lalu, menjadikannya salah satu spesies manusia purba tertua yang ditemukan di wilayah ini.
Penemuan ini juga menempatkan Indonesia sebagai lokasi kunci dalam peta evolusi manusia.
2. Spesies lain yang tercatat dalam sejarah manusia purba di Indonesia adalah Meganthropus paleojavanicus, yang pertama kali ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah, oleh G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1936.
Meganthropus dikenal memiliki ukuran tubuh yang besar dan struktur rahang yang sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki diet yang terdiri dari makanan-makanan keras, seperti akar-akaran atau biji-bijian yang memerlukan kekuatan rahang yang luar biasa untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Rp 7,7 Miliar, 220 Kades dan Lurah di Bengkulu Utara Dapat Tornas Baru
BACA JUGA:DPR RI Dinilai Kangkangi Putusan MK, Mahasiswa Bengkulu Kembali Demo DPRD
Fosil Meganthropus diperkirakan berasal dari sekitar 1,3 hingga 1 juta tahun yang lalu, membuatnya sezaman dengan Homo erectus di beberapa periode.
Meskipun hubungan langsung antara Meganthropus dan manusia modern masih belum jelas, fosil ini memberikan wawasan tentang keberagaman spesies manusia purba yang pernah hidup di Indonesia.
3.Penemuan Homo floresiensis, yang sering disebut sebagai “Manusia Hobbit,” di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2003, menambahkan dimensi baru dalam studi manusia purba di Indonesia.
Fosil Homo floresiensis ditemukan di gua Liang Bua oleh tim arkeolog dari Indonesia dan Australia. Fosil ini, yang memiliki tinggi sekitar 1 meter dengan otak yang relatif kecil, mengejutkan dunia karena ukurannya yang sangat kecil, namun menunjukkan kemampuan kognitif yang tinggi.
Alat-alat batu yang ditemukan bersama fosil ini menunjukkan bahwa mereka mampu membuat dan menggunakan alat-alat yang canggih, yang biasanya diasosiasikan dengan spesies manusia yang lebih besar dan lebih cerdas.
BACA JUGA:Dalam 2 Pekan, 10 Pengedar Narkoba Diamankan Polres Rejang Lebong
BACA JUGA:Tersenyum Lepas, 3 Tersangka Korupsi Dana BOS MAN 2 Kepahiang Dilimpahkan
Homo floresiensis diperkirakan hidup sekitar 100.000 hingga 60.000 tahun yang lalu. Keberadaan mereka menunjukkan adaptasi yang unik terhadap lingkungan pulau, di mana keterbatasan sumber daya mungkin mempengaruhi evolusi mereka menjadi bentuk tubuh yang lebih kecil.
Penemuan ini memicu perdebatan di kalangan ilmuwan mengenai variasi dan adaptasi dalam evolusi manusia. Homo floresiensis dianggap sebagai bukti bahwa evolusi manusia bisa menghasilkan spesies dengan karakteristik yang sangat berbeda dalam lingkungan yang terisolasi.