BACA JUGA:Dianggap Suatu Keajaiban, Benarkah Ada Mati Suri? Ini Penjelasan Lengkapnya
Beberapa varietas jagung lebih rentan terhadap infeksi karat daun dibandingkan yang lain.
Penanaman jagung dengan jarak yang terlalu dekat dapat meningkatkan kelembapan dan mengurangi sirkulasi udara, yang mendukung perkembangan jamur.
Pencegahan adalah langkah pertama dan paling penting dalam mengatasi penyakit karat daun pada jagung.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi adalah dengan menanam varietas jagung yang tahan terhadap karat daun.
Beberapa varietas modern telah dikembangkan dengan ketahanan alami terhadap Puccinia sorghi. Memilih varietas yang tepat untuk daerah Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko infeksi.
Rotasi tanaman adalah praktik pertanian yang melibatkan penanaman jenis tanaman yang berbeda pada lahan yang sama secara bergilir.
Dengan tidak menanam jagung secara berturut-turut di lahan yang sama, kita dapat mengurangi jumlah spora jamur yang ada di tanah, sehingga mengurangi risiko infeksi.
BACA JUGA:Ini 9 Cara Branding Usaha Agar Hasilnya Maksimal, Bisa Dicoba
BACA JUGA:6 Makanan yang Tidak Direkomendasikan untuk Dipanaskan
Menanam jagung dengan jarak yang cukup antara tanaman dapat meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi kelembapan di sekitar tanaman, yang pada akhirnya dapat mengurangi risiko penyebaran jamur.
Mengelola irigasi dengan baik untuk mencegah genangan air dan memastikan bahwa air tidak mengenai daun tanaman secara langsung dapat membantu mencegah perkembangan jamur.
Sistem irigasi tetes adalah pilihan yang baik untuk menjaga kelembapan tanah tanpa membasahi dedaunan.
Jika penyakit karat daun sudah menyebar, pengendalian kimiawi mungkin diperlukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Penggunaan fungisida adalah salah satu cara paling umum untuk mengendalikan penyakit karat daun.
Fungisida berbasis tembaga, seperti klorotalonil, mankozeb, atau miklobutanil, dapat digunakan untuk mengendalikan infeksi.