BACA JUGA:10 Jenis Makanan yang Bermanfaat untuk Menurunkan Kolestrol
Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah munculnya garis-garis atau pita berwarna kuning hingga putih pada daun jagung.
Infeksi berat dapat menyebabkan daun menjadi kusam dan pertumbuhan tanaman terganggu, mengakibatkan penurunan hasil panen yang signifikan.
3. Virus Kerdil Mosaic (Sugarcane Mosaic Virus - SCMV).
Sugarcane Mosaic Virus (SCMV) merupakan virus lain yang sering ditemukan pada tanaman jagung. SCMV ditularkan melalui beberapa jenis kutu daun, terutama dari genus Rhopalosiphum dan Schizaphis.
Gejala utama infeksi SCMV adalah mosaic pada daun, yang ditandai dengan adanya bercak-bercak atau garis-garis kuning yang tidak merata.
4. Virus Dwarf Mosaic (Johnsongrass Mosaic Virus - JGMV).
Johnsongrass Mosaic Virus (JGMV) adalah virus yang memiliki vektor yang sama dengan SCMV, yaitu kutu daun.
BACA JUGA: Kabur ke Lahat, Ayah dan Anak Jadi Tsk Penusukan Pengunjung Warung Tuak Jalan Bangka Kota Bengkulu
Virus ini dapat menyebar dengan cepat terutama di area yang memiliki populasi kutu daun yang tinggi.
Gejala JGMV sangat mirip dengan SCMV, dengan daun menunjukkan pola mosaic yang khas berupa bercak-bercak kuning.
Namun, JGMV cenderung menyebabkan kerugian yang lebih besar karena dapat menginfeksi berbagai jenis gulma selain jagung, yang kemudian menjadi sumber infeksi bagi tanaman jagung.
5. Virus Polos (Maize Chlorotic Dwarf Virus - MCDV).
Maize Chlorotic Dwarf Virus (MCDV) merupakan virus yang disebarkan oleh wereng daun Graminella nigrifrons.
Virus ini terutama menyerang daerah yang memiliki kondisi pertumbuhan yang optimal untuk wereng daun tersebut.