KORANRB.ID - Sakit kepala setelah makan daging sapi adalah keluhan yang kerap dialami oleh sebagian orang, meskipun tidak semua mengalami gejala yang sama.
Reaksi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari komposisi kimia dalam daging hingga reaksi tubuh terhadap komponen tertentu. Ini penyebab dan cara mengatasinya.
1. Kandungan Tyramin dalam Daging Sapi
Tyramin adalah senyawa yang terbentuk dari pemecahan asam amino tirosin dalam makanan tertentu, termasuk daging sapi, terutama yang sudah lama disimpan atau diproses.
Tyramin dapat memicu pelepasan norepinefrin, neurotransmitter yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Pada beberapa orang, terutama mereka yang rentan terhadap migrain, peningkatan kadar tyramin dalam tubuh dapat memicu sakit kepala.
Tyramin lebih banyak ditemukan dalam daging sapi yang disimpan dalam waktu lama, daging kering, atau daging yang diawetkan.
BACA JUGA:Ini 10 Jenis Ikan Sangat Mematikan Jika Salah dalam Memasaknya
2. Penggunaan Bahan Pengawet dan Aditif
Beberapa daging sapi yang sudah diproses, seperti daging asap atau sosis sapi, sering mengandung bahan pengawet seperti nitrit dan nitrat.
Pengawet ini digunakan untuk menjaga warna dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Namun, nitrit dan nitrat dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak, yang dapat memicu sakit kepala.
Selain itu, daging yang diproses sering mengandung monosodium glutamat (MSG), yang dikenal dapat menyebabkan sakit kepala pada orang yang sensitif terhadap bahan tersebut.
3. Kandungan Histamin yang Tinggi
Histamin adalah senyawa yang terbentuk ketika protein dalam makanan terurai. Daging sapi yang sudah lama disimpan atau daging olahan sering mengandung histamin dalam jumlah tinggi.