KORANRB.ID - Buah Senduduk (Melastoma Malabathricum L), merupakan tanaman yang tumbuh liar di pekarangan. Di Bengkulu Selatan, masyarakat biasa menyebut buah ini buah deduruk.
Pohon Deduruk biasanya hanya tumbuh setinggi satu meter lebih. Buahnya ketika masih bunga berbentuk seperti mahkota yang bewarna ungu. Bentuknya bundar telur, buah dan bijinya seperti kapsul yang mendaging, panjangnya sekitar 6,5 – 11,5 mm dengan lebar 5 – 10,5 mm. Ketika matang, buahnya pecah berbentuk seperti telur ikan.
BACA JUGA:Info Penting Seputar Pemilu 2024 di Kepahiang, DPT, DCT, Dapil Hingga Sebaran Kursi DPRD
Selain bentuknya yang unik buah ini, juga memiliki rasa yang cukup lezat. Dengan rasa yang manis dan sedikit asam membuat buah ini menjadi buruan anak-anak untuk dijadikan cemilan pada saat bermain pada zamannya.
Jika memakan buah ini, gigi akan ikut memerah. Nah jika kamu dulu sering makan buah ini, bersama teman-teman kamu saat bermain perang-perangan di semak-semak di dekat rumah, nah berarti kita seumuran!
Sebab anak-anak zaman sekarang jarang ditemui mengkonsumsi buah ini. Bahkan banyak yang tidak tahu jika buah in bisa dimakan. Terlebih lagi, pohon senduduk sudah banyak ditebang dianggap gulma.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Ketua KPK Firli Bahuri jadi Tersangka, Terancam Hukuman Seumur Hidup
Kini orang tua atau anak-anak pada zaman lampau hanya dapat mengenang masa-masa berburu buah sendudukyang sudah matang.
Bukan hanya buahnya, ternyata daunnya juga memiliki beragam manfaat. Salah satunya untuk menghentikan pendarahan akibat luka. Serta bisa mengobati tukak lambung.
Tidak hanya itu, kandungan air perasan daun buah Deduruk juga dimanfaatkan untuk obat sakit gigi, dan penyembuhan penguatan rahim bagi wanita yang baru melahirkan. Dengan meminum air rebusan akarnya bisa menghentikan pendarahan rahim.
Bukan hanya untuk obat tradisional, daunnya juga banyak dimanfaatkan untuk menjadi sayuran untuk teman makan. Ada juga masyarakat yang mengkonsumsi daun buat tersebut untuk menjadi lalapan yang tentunya menambah nafsu makan.
Daun senduduk juga sangat endak dikonsumsi. Diolah menjadi panganan tradisional yang sangat menggugah selera. Biasanya warga menjadi daun senduduk ini sebagai campuran gulai ikan hiu.
Daun senduduk ini ditumbuk namun jangan terlalu halus. Kemudian langsung dimasukkan ke kuah santan yang sedang mendidih.(cil)