Sebab tak bisa di pungkiri dengan berkembang pesatnya zaman di era serba teknologi, anak sudah sangat jarang membaca buku lebih banyak bermain handphone.
Seharusnya, orang tua harus memberikan perhatian lebih terkait dengan hal ini jika dibiarkan dampak negatif dari handphone sangatlah besar.
BACA JUGA:Penyidikan Dugaan Korupsi Dana Desa Gunung Kaya, Sebentar Lagi Penetapan Tersangka
BACA JUGA:Laka Maut di Jembatan Desa Air Kering, Sopir Truk Diperiksa
"Mudah-mudahan langkah kita ini adalah tonggak awal perubahan, sehingga minat baca anak-anak kita kembali tumbuh," harap Fitri.
Terpisah Sekda Kaur, Dr. Drs Ersan Syahfiri, MM, juga menyampaikan hal yang sama.
Yakni minat baca anak di Kaur yang kian memudar, pengaruh handphone adalah salah satu faktor utama yang membuat anak-anak di Kabupaten Kaur makin kehilangan minat bacannya.
Sehingga melalui kegiatan ini, diharapkannya minat baca anak di Kabupaten Kaur kembali akan tumbuh.
Paling tidak anak-anak di Kabupaten Kaur tahu bahwasannya di Kabupaten Kaur ada perpustakaan yang menyimpan segudang ilmu pengetahuan.
"Harapannya dengan kegiatan ini, minat baca anak di Kaur kembali akan tumbuh," ujar Sekda.
Ditambahkannya, kedepan setelah Pusling ini Dinas Perpustakaan Kaur juga harus memberikan trobosan lain misalkan setiap sekolah di Kabupaten Kaur memang di jadwalkan untuk mengunjungi perpustakaan dalam satu Minggu itu sebanyak tiga kali.
"Selain kegiatan ini, trobosan baru juga harus diberikan, kita ini krisis pembaca. Padahal membaca adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menambah ilmu pengetahuan," tegas Sekda.