KORANRB.ID - Terjadinya kondisi angin duduk, dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris kerap disalahartikan karena sering terkena angin pada malam hari atau masuk angin yang sudah parah, padahal sebenarnya kondisi ini merupakan gejala dari masalah serius pada jantung.
Angin duduk terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen, yang sering disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal serangan jantung dan memerlukan perhatian medis segera.
Angin duduk adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu. Ketidakcukupan suplai darah ini menyebabkan jantung kekurangan oksigen, sehingga timbul rasa nyeri.
Meski namanya terdengar sepele, angin duduk merupakan kondisi yang serius dan bisa menjadi tanda penyakit jantung koroner atau bahkan mendahului serangan jantung (infark miokard).
BACA JUGA:Berikut 7 Jenis Gigi Palsu yang Bisa Menjadi Referensi Anda
BACA JUGA:Apakah Pertanda Buruk? Berikut 5 Arti Mimpi Membunuh Ular
Penyebab utama angin duduk adalah penurunan aliran darah ke otot jantung akibat penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner, ada beberapa faktor penyebabnya, diantaranya.
1.Penyakit jantung koroner, adalah penyebab paling umum angin duduk. Ini terjadi ketika plak, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya, menumpuk di dinding arteri koroner, menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
2.Pada beberapa kasus, angin duduk bisa disebabkan oleh spasme atau penyempitan sementara pada arteri koroner yang mengurangi aliran darah ke jantung. Kondisi ini bisa dipicu oleh stres, merokok, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
3.Aktivitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan kebutuhan oksigen jantung, yang bisa memicu angin duduk jika pembuluh darah koroner tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
4.Stres emosional yang signifikan juga dapat menyebabkan angin duduk dengan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang membuat jantung bekerja lebih keras.
BACA JUGA:Dana BOS Dipakai Judi Online, Mantan Kepala SMPN 17 Kota Bengkulu dan Bendahara Ditahan Jaksa
5.Merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung meningkatkan risiko angin duduk.
Gejala utama angin duduk adalah nyeri, tekanan, atau rasa berat di dada yang mungkin terasa seperti ada beban berat menekan dada. Nyeri ini sering kali digambarkan sebagai rasa terjepit, terbakar, atau seperti ada yang mengikat dada.