KORANRB.ID – Realisasi perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dimulai kemarin, 12 September 2024.
Secara simbolis peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Bengkulu.
Tahun ini, Dinas Kawasan Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) merealisasikan pembangunan 23 RTLH yang tersebar di 4 kecamatan yang ada di Kota Bengkulu.
Secara simbolis dibuka dengan peletakan batu pertama oleh Pj Wali Kota Bengkulu di Jalan Flamboyan 17, RT 20, RW 06, Kelurahan Kebun Kenanga, Kecamatan Ratu Agung, di Kediaman Jon Palapa.
BACA JUGA:BPOM Pastikan Produk Roti yang Beredar di Bengkulu Aman
BACA JUGA: Hingga September, 65 Warga Kota Bengkulu Rehabilitasi Rawat Jalan di BNN Kota Bengkulu
Dalam kegiatan ini turut dihadiri Pj Sekda Eko Agusrianto, Wakapolresta, Kasdim 0407 Kota Bengkulu, Ketua DPRD Kota Bengkulu Herimanto, Anggota DPRD Vina Ledy, Staf Ahli Wali Kota Lia Kamalia, Asisten II Sehmi, Plt Asisten I Made Wardana, Kadis Perkim Toni Harisman, serta Camat Ratu Agung dan Lurah Kebun Kenanga.
Pj Walikota Bengkulu, Arif Gunadi mengatakan peletakan batu pertama ini menandakan dimulainya pengerjaan RTLH di beberapa tempat lainnya yang di mana pembangunan dan proses pengerjaannya sendiri dapat selesai dengan waktu yang di harapkan.
“Salah satu program Pemerintah Kota untuk membahagiakan masyarakat Kota Bengkulu, yang mana membedah rumah yang tidak layak huni menjadi layak huni,” kata Arif.
Arif juga mengatakan program ini sendiri ke depannya akan terus dilakukan dan akan memperbanyak jumlah perbaikan yang mana tahun ini 23 RTLH dan tahun depan di upayakan akan lebih banyak lagi.
BACA JUGA:Penyaluran Alsintan Dorong Produktivitas Pertanian Bengkulu
BACA JUGA:Gandeng 100 Perusahaan, Job Fair 2024 Pemprov Bengkulu Sukses Digelar
Ditambahkan oleh Kadis Perkimtan Kota Bengkulu, Toni Harisman, S.Sos, M.Si bahwa perbaikan RTLH ini berjumlah 23 unit yang tersebar di 4 kecamatan dan 10 kelurahan yang ada di Kota Bengkulu.
Dengan masing-masing penerima bantuan mendapatkan alokasi bantuan sebesar Rp20 juta.
“Rp20 juta itu, Rp17.5 juta itu untuk material dan Rp2.5 juta sisanya untuk upah tukang,” kata Toni.