KORANRB.ID - Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi, namun minim budidaya.
Selain rasanya yang gurih dan enak, ikan gabus juga terkenal karena kandungan albuminnya yang bermanfaat untuk kesehatan, terutama untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Sulitnya mendapatkan ikan gabus segar dipasaran, lantara khususnya di Bengkulu ikan gabus didapati dengan cara dipancing dari habitat aslinya seperti sungai dan rawa.
Permintaan ikan gabus di pasaran cukup tinggi, namun pasokannya masih terbatas, untuk di Bengkulu penjualan ikan gabus belum cukup masip ditemukan di pasar tradisional maupun modern.
BACA JUGA:Alur Pelabuhan Pelindo Bengkulu Segera Dikeruk, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Ini Alasan PKL Pasar Panorama Kota Bengkulu Merasa Aman Berjualan di Badan Jalan
Oleh karena itu, budidaya ikan gabus dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, sehingga dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah yang menjanjikan.
Disini, mari kita akan membahas secara lengkap panduan budidaya ikan gabus agar sukses dan menghasilkan.
1. Persiapan Kolam Budidaya Ikan Gabus
Langkah pertama dalam budidaya ikan gabus adalah mempersiapkan kolam budidaya. Jenis kolam yang dapat digunakan untuk budidaya ikan gabus bervariasi, seperti kolam tanah, kolam beton, atau kolam terpal. Setiap jenis kolam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kolam ini memiliki sifat alami yang mendekati habitat asli ikan gabus. Mikroorganisme yang hidup di tanah membantu menyediakan pakan alami. Namun, kekurangannya adalah sulit untuk mengontrol kualitas air dan cenderung berlumpur.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Pastikan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja Bongkar Muat Pulau Baai
BACA JUGA: Alat Penting UMKM Merancang Rencana Bisnis Terstruktur dan Menjamin Keberhasilan
Kolam ini lebih mudah dikontrol, terutama dari segi kualitas air. Namun, biaya pembuatan kolam beton lebih mahal dibandingkan kolam tanah. Kolam beton juga tidak menyediakan pakan alami seperti pada kolam tanah.
Kolam terpal lebih murah dan mudah dibangun. Selain itu, kolam ini fleksibel dan bisa ditempatkan di berbagai lokasi. Kekurangannya, kolam terpal tidak sekuat kolam beton dan perlu penggantian dalam jangka waktu tertentu.