KORANRB.ID - Tahun 2024, Kampung Wisata Kemumu berhasil menjadi dan juara 1 pada lomba Desa Wisata Tingkat Provinsi setelah di tahun 2022 menjadi juara 4 pada lomba Desa Wisata Tingkat Kabupaten dan juara 2 pada lomba Desa Wisata Tingkat Provinsi tahun 2023.
Keberhasilan pada sektor wisata di Kemumu tidak hanya sekedar keberuntungan semata karena memiliki keindahan lanskap pertanian dan melimpahnya tanaman bambu, sejarah nama Kemumu.
kegiatan pelatihan Pokdarwis Arga Tirta Bengkulu Utara --Tri Shandy Ramadani
Tradisi unik Suroan dan kesenian Jathilan atau kuda kepang yang masih terus dilestarikan hingga kini.
Keberhasilan ini juga berkat kerja keras Pokdarwis Arga Tirta yaitu sebuah kelompok masyarakat yang peduli, berkomitmen dan berperan aktif dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Kemumu.
BACA JUGA:Bisa Bikin Petani Merugi, 5 Jenis Tanaman ini Tidak Disarankan Ditanam Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Pelaksanaan PON Aceh -Sumut jadi Sorotan, Ternyata Segini Besaran Anggaran yang Digelontorkan
Pokdarwis Arga Tirta berjumlah 19 orang anggota dan memulai geliatnya dengan mengelola potensi wisata di Kemumu, meningkatkan kualitas pelayanan, mengelola lingkungan hingga upaya meningkatkan ekonomi lokal.
Awal 2024, Pokdarwis Arga Tirta mulai membuat produk cendera mata seperti gantungan kunci agar terwujudnya sapta pesona kenangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kampung wisata Kemumu.
Namun dalam pembuatan produk gantungan kunci berbahan plywood dan kertas vinyl ini membutuhkan biaya untuk membeli bahan bakunya.
Ini menjadi salah satu hambatan dalam memproduksi cendera mata.
Di sekitar Kampung Wisata Kemumu banyak tumbuh tanaman bambu apus (Gigantochloa apus), namun beberapa anggota Pokdarwis menemui kesulitan karena keterbatasan alat dalam membuat produk serta kebingungan bagaimana cara mengolah bambu menjadi produk menarik.
BACA JUGA:Pasta Gigi Untuk Luka Bakar Hanya Mitos yang Berbahaya, Berikut Penjelasannya
BACA JUGA:Pengumuman! KPU Seluma Buka Lowongan Kerja untuk 2.618 Orang, Gajinya Tembus Jutaan Rupiah
Bersama tim pengabdian kepada masyarakat dari Program Studi Arsitektur dan Program Studi Sosiologi Universitas Bengkulu bersama Pokdarwis Arga Tirta berdiskusi mencari solusi.