ARGA MAKMUR,KORANRB.ID – Anggota DPRD Bengkulu Utara masa bakti 2024-2029 sudah resmi dilantik 9 September 2024 lalu.
Saat ini, tugas berat DPRD sudah mulai diemban 30 anggota DPRD Bengkulu Utara hingga 5 tahun kedepan.
Ketua DPRD Bengkulu Utara Sementara, Hermedi Rian, SM menerangkan jika semasa kampanye masing-masing anggota DPRD Bengkulu Utara terpilih, tentunya telah menyerap banyak aspirasi. Atau bahkan menjanjikan solusi atas persoalan yang dialami masyarakat.
BACA JUGA:Kepahiang Dapat Dana Bagi Hasil Rp16,3 Miliar
BACA JUGA:1.869 Pendaftar CPNS Provinsi Diperiksa, Terjauh Papua: 14 Formasi Dokter Spesialis Kosong Pelamar
“Maka atas komitmen dan janji tersebut masyarakat menitipkan suara mereka hingga terpilih menjadi anggota DPRD Bengkulu Utara ini,” terangnya.
Sehingga ketika sudah terpilih dan dilantik, masing-masing anggota DPRD tentunya memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.
Aspirasi tersebut tentunya terkait dengan program pembangunan di daerah-daerah yang menjadi Dapil (daerah pemilihan) masing-masing anggota DPRD Bengkulu Utara.
“Karena anggota DPRD yang terpilih ini membawa harapan dari masyarakat yang harus diperjuangkan dari kursi DPRD,” ujarnya.
Hermedi Rian menerangkan jika saat ini DPRD Bengkulu Utara masih melaksanakan kegiatan-kegiatan internal. Setelah itu DPRD Bengkulu Utara akan membahas beberapa program penting terkait agenda kedaerahan yaitu, pembahasan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2025.
Dia menilai dalam rancangan APBD 2025 dewan akan mulai membahas terkait dengan program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah sepanjang 2025 mendatang.
“Maka kita berharap program-program yang dilaksanakan benar-benar pro dengan masyarakat dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang mendesak,” sampai Hermedi Rian.
Dalam Kesepakatan KUA-PPAS antara Pemkab dan DPRD Bengkulu Utara, APBD Bengkulu Utara TA 2025 mendatang tidak berbeda dengan tahun anggaran 2024 ini.
BACA JUGA: DPRD Bengkulu Utara Siap Perjuangkan Jalan Perkebunan dan Pertanian
BACA JUGA:Dana Replanting Naik Jadi Rp60 Juta Per Hektare