KORANRB.ID – Pemrintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan lindungi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pekerja nonformal melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Hal itu diungkapkan, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah MMA. Ia menyebutkan bahwa Pemprov Bengkulu sangat peduli dengan sektor nonformal di Provinsi Bengkulu.
“Kami sudah mendaftarkan pekerja nonformal ini ke BPJS Ketenagakerjaan, agar mereka memiliki jaminan kerja,” ungkap Rohidin.
BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya diberikan pada UMKM, namun juga seluruh anggota Satlinmas di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Sinergi Bagi Negeri, Lanal Bengkulu Bersama Astra Motor Bengkulu Menggelar Aksi Donor Darah
BACA JUGA:Bangkitkan Budaya Berpantun, Buku 500 Pantun Gaul Melayu Bengkulu Diluncurkan
Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap peran penting mereka di tengah masyarakat.
"Sebelumnya, Satlinmas belum mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Namun, mulai sekarang, kita akan memberikan jaminan tersebut, mengingat pentingnya peran mereka dalam menjaga ketertiban masyarakat," ungkap Rohidin.
Rohidin menerangkan, dilindunginya pelaku UMKM dan Satlinmas melalui BPJS Ketenagakerjaan mengingat risiko yang mereka hadapi, terutama karena pekerjaan mereka yang tidak mengenal waktu dan seringnya terjadi kecelakaan kerja.
“Resiko pada kecelakaan kerja pada sektor UMKM, Satlinmas ini cukup tinggi,” beber Rohidin.
BACA JUGA:PW ISPI Bengkulu Periode 2021-2026 Resmi Dilantik, Gubernur: Gandeng PDHI Bangun Desa Binaan
BACA JUGA:3.516 Pelamar CPNS Pemprov Bengkulu yang Memenuhi Syarat Masih Diverifikasi
Lebih jauh, Rohidin mengatakan, sejalan dengan tekad Pemprov Bengkulu tersebut, dibentuknya asosiasi ini merupakan sebagai wadah yang bertujuan memfasilitasi pelaku usaha.
Sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan dan dukungan kepada UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka, serta Satlinmas saat menjalankan tanggunngjawabnya.
“Keberadaan asosiasi diharapkan dapat menjadi jejaring bisnis bagi para pelaku usaha, sekaligus wadah peningkatan keahlian dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Rohidin.