Misalnya, Anda bisa bertanya, "Bagaimana menurut kalian yang lain tentang ini?" atau "Apakah ada pengalaman berbeda yang ingin dibagikan?" Ini membantu memperluas percakapan dan mengundang orang lain untuk berpartisipasi.
6. Mengatur Waktu Bicara Secara Alami
Dalam beberapa situasi, terutama dalam diskusi kelompok atau rapat, Anda dapat mencoba mengatur waktu bicara secara alami dengan memberikan batasan waktu yang tidak langsung.
Misalnya, Anda bisa berkata, "Saya ingin mendengar pemikiran semua orang dalam lima menit ke depan," atau, "Mari kita dengarkan beberapa perspektif berbeda dalam 10 menit ini." Ini membantu menciptakan struktur tanpa mengesampingkan orang yang suka mendominasi.
7. Memberikan Umpan Balik Secara Pribadi
Jika Anda merasa seseorang terlalu sering mendominasi percakapan dalam suatu kelompok, kadang memberikan umpan balik secara pribadi bisa menjadi solusi yang efektif.
Anda bisa mendekati mereka secara halus setelah percakapan berakhir dan berkata, "Saya sangat menghargai pendapatmu, tetapi saya juga ingin memastikan orang lain punya kesempatan untuk berbicara."
BACA JUGA:Netralitas ASN dan Money Politic Konsen Gakkumdu Kepahiang
Dengan memberikan umpan balik dalam suasana yang tenang dan non-konfrontatif, Anda lebih mungkin mendapatkan respon yang positif.
8. Menggunakan Humor untuk Meredakan Ketegangan
Humor bisa menjadi cara yang baik untuk mengatasi situasi yang canggung tanpa menimbulkan ketegangan.
Jika seseorang terus berbicara tanpa henti, Anda bisa secara halus menggunakan humor untuk menyelipkan diri dalam percakapan.
Misalnya, Anda bisa berkata dengan santai, "Sepertinya kita perlu timer untuk memastikan semua orang punya kesempatan bicara!" atau, "Wow, aku hampir tidak bisa menahan diri untuk ikut bicara!"
Humor yang tepat bisa meringankan suasana dan membantu menciptakan jeda dalam monolog orang tersebut.
9. Memanfaatkan Teknik Refleksi dan Reframing
Refleksi adalah teknik di mana Anda mengulangi kembali poin-poin yang diucapkan pembicara dengan kata-kata Anda sendiri.