Salah satu tekniknya adalah dengan menggunakan "interupsi yang menyetujui". Ini berarti Anda menginterupsi pembicara dengan cara menyetujui atau merangkum apa yang mereka katakan sebelum Anda mulai berbicara.
Misalnya, Anda bisa berkata, "Itu poin yang bagus, saya juga berpikir bahwa...", atau, "Saya setuju, dan ingin menambahkan bahwa...". Dengan begitu, Anda mengakui pendapat mereka sambil mengambil alih kesempatan berbicara.
3. Mengarahkan Fokus ke Orang Lain dalam Grup
Jika Anda berada dalam situasi grup di mana satu orang mendominasi percakapan, Anda bisa secara halus mengarahkan percakapan ke orang lain dengan bertanya kepada mereka secara langsung.
Misalnya, jika Anda melihat ada orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk berbicara, Anda bisa berkata, "Saya penasaran dengan pendapat [nama orang lain], bagaimana menurutmu tentang hal ini?".
Dengan cara ini, Anda menggeser perhatian dari orang yang mendominasi tanpa harus mengkonfrontasinya secara langsung.
BACA JUGA:Kaum Rebahan Wajib Tahu, Berikut 10 Dampak Negatif Tidur Berlebih
BACA JUGA:Kamu Wajib Mendapat Asupan Vitamin D Jika Mengalami Ini
4. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Keinginan untuk Berbicara
Bahasa tubuh bisa menjadi alat yang sangat kuat dalam percakapan. Jika Anda merasa seseorang terus berbicara tanpa memberikan jeda, cobalah memberikan isyarat non-verbal yang menunjukkan bahwa Anda ingin berpartisipasi.
Misalnya, condongkan tubuh sedikit ke depan, angkat tangan dengan halus, atau buat kontak mata yang intens.
Ini adalah cara halus untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki sesuatu yang ingin dikatakan tanpa harus langsung memotong percakapan.
5. Mengajukan Pertanyaan yang Menarik Keterlibatan Orang Lain
Orang yang suka mendominasi sering kali terjebak dalam monolog panjang. Salah satu cara untuk menghentikan ini adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong diskusi dua arah atau melibatkan lebih banyak orang.