Pada tahun yang sama, CEO Thorsten Heins mencoba berbagai langkah, termasuk menjual perusahaan, tetapi semua upaya tersebut gagal menyelamatkan BlackBerry dari kejatuhan yang semakin dalam.
Pada akhir 2013, BlackBerry akhirnya mengakui kekalahannya di pasar perangkat keras smartphone dan mulai fokus pada bisnis perangkat lunak dan layanan keamanan.
Pada tahun 2016, BlackBerry secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi memproduksi smartphone, tetapi akan mengalihdayakan lisensi merek BlackBerry kepada perusahaan lain yang ingin memproduksi perangkat dengan merek tersebut.
TCL, perusahaan teknologi asal Cina, kemudian mengakuisisi hak untuk memproduksi perangkat BlackBerry.
Saat ini, BlackBerry telah sepenuhnya beralih dari bisnis perangkat keras ke bisnis perangkat lunak. Perusahaan ini sekarang fokus pada solusi keamanan untuk perusahaan dan pemerintahan, terutama dalam hal enkripsi, manajemen perangkat, dan Internet of Things (IoT).
BACA JUGA:Tradisi Lompat Batu Nias Punya Sejarah Dan Makna Mendalam, Diabadikan Dalam Uang Kertas Rp1000
BlackBerry pernah berada di puncak dunia komunikasi mobile dengan inovasi teknologi yang luar biasa, terutama dalam hal layanan email push dan keamanan.
Namun, kurangnya respons cepat terhadap perubahan tren pasar, seperti layar sentuh dan ekosistem aplikasi yang berkembang, menyebabkan perusahaan ini kehilangan pangsa pasar secara drastis.