Tokek memiliki gigi kecil yang tajam dan rahang yang kuat. Gigitannya mungkin tidak menimbulkan kerusakan serius pada kulit manusia, tetapi tetap bisa menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Ketika gigitan tokek tidak segera dilepaskan, ini bisa menyebabkan orang panik, terutama jika mereka percaya pada mitos bahwa gigitan tersebut hanya akan lepas dengan suara petir.
Meskipun gigitan tokek cukup kuat, hewan ini sebenarnya lebih cenderung menghindari konfrontasi langsung dengan manusia.
Tokek adalah hewan yang pemalu dan jarang menggigit kecuali benar-benar merasa terancam atau ketika seseorang mencoba menangkapnya dengan tangan kosong.
BACA JUGA:10 Tahun Terakhir, Total 521 Infrastruktur Transportasi Selesai Dibangun
Kenapa Gigitan Tokek Sulit Dilepaskan?
Rahasia di balik gigitan tokek yang sulit dilepaskan terletak pada mekanisme rahang mereka yang memungkinkan cengkeraman yang kuat.
Dalam situasi stres, tokek akan menggigit dan mengunci rahangnya, yang membuat gigitannya menjadi sulit untuk dilepaskan.
Hewan ini tidak menggigit karena mereka berbahaya, melainkan karena mereka mempertahankan diri dari ancaman yang dirasakan.
Mitos tentang petir mungkin muncul dari beberapa kasus, tokek yang menggigit tidak melepaskan diri dengan segera dan gigitan tersebut bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Namun, tidak ada hubungan antara suara petir dan gigitan tokek. Ini hanyalah kepercayaan yang muncul sebagai cara untuk menggambarkan sifat gigitan tokek yang tampaknya “kekal.”
BACA JUGA:Menyerupai Daun! Berikut 6 Fakta Unik Tokek Setan Ekor Daun
Cara Praktis untuk Melepaskan Gigitan Tokek
Ketika menghadapi gigitan tokek, tidak perlu menunggu suara petir untuk melepaskan gigitan tersebut. Ada beberapa cara yang lebih logis dan aman untuk membuat tokek melepaskan gigitannya.
Salah satu metode yang paling efektif adalah menyiram area yang tergigit dengan air dingin. Air dingin akan memberikan sensasi tidak nyaman bagi tokek, yang akhirnya akan melepaskan gigitan.
Cara ini cukup efektif karena tokek, seperti reptil lainnya, sensitif terhadap perubahan suhu dan akan bereaksi terhadap rangsangan yang membuatnya tidak nyaman.