Selain itu, anda juga bisa menggunakan alkohol atau antiseptik pada area yang tergigit. Zat kimia ini bisa mengganggu kenyamanan tokek dan membuatnya melepaskan gigitannya.
Jika tidak ada alkohol atau antiseptik, menenggelamkan tokek ke dalam air juga bisa menjadi cara yang aman dan efektif. Reptil ini cenderung tidak menyukai air dan akan melepaskan gigitannya secara alami.
BACA JUGA:Setop Kebiasaaan Menggigit Kuku, Berikut Bahaya dan Cara Mengatasinya
Sebaliknya, hindari mencoba memaksa melepaskan gigitan dengan menarik tokek secara paksa. Ini bisa menyebabkan lebih banyak rasa sakit atau bahkan cedera pada kulit yang tergigit.
Bersikap tenang dan menggunakan metode yang lebih halus seperti yang disebutkan di atas adalah langkah yang lebih bijaksana.
Setelah gigitan tokek berhasil dilepaskan, penting untuk membersihkan area yang tergigit dengan sabun dan air bersih untuk mencegah infeksi.
Meskipun tokek bukanlah hewan yang berbahaya atau beracun, gigitan dari hewan apa pun dapat berpotensi menimbulkan infeksi jika tidak segera ditangani dengan benar.
Jika setelah digigit muncul gejala seperti kemerahan yang parah, bengkak, atau rasa sakit yang berkepanjangan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi atau komplikasi lain yang muncul.
BACA JUGA:Mengintip Perjalanan Merek Jam Tangan G-Shock dan Perkembangannya Hingga Saat Ini
Kesimpulannya, gigitan tokek mungkin menakutkan bagi sebagian orang, tetapi mitos bahwa gigitannya hanya akan lepas dengan suara petir adalah tidak benar.
Gigitan tokek bisa dilepaskan dengan metode yang lebih praktis dan aman, seperti menggunakan air dingin, alkohol, atau dengan menenggelamkannya dalam air.
Penting untuk bersikap tenang dan tidak panik ketika menghadapi gigitan tokek. Mitos ini hanyalah salah satu dari banyak kepercayaan yang ada dalam budaya masyarakat terkait dengan hewan-hewan di sekitar kita, tetapi tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.