KORANRB.ID - Sepeda, alat transportasi yang kini umum digunakan di seluruh dunia, memiliki sejarah panjang yang mencakup ratusan tahun inovasi dan perkembangan teknologi.
Dari awal kemunculannya hingga menjadi alat yang kita kenal sekarang, sepeda telah mengalami transformasi signifikan.
Perjalanan sejarah sepeda dimulai pada awal abad ke-19, meskipun konsep alat transportasi beroda telah ada sebelumnya.
Sepeda pertama yang menyerupai sepeda modern dikenal sebagai velocipede, yang dikembangkan oleh Karl von Drais dari Jerman pada tahun 1817.
BACA JUGA:7 Provinsi Produsen Batik Terbanyak di Indonesia
BACA JUGA:Intip Keunggulan Xiaomi 14T Pro, Kualitas Pencahayaan Malam Bukan Kaleng-kaleng
Alat ini disebut juga dengan nama "Laufmaschine" atau "draisienne," sesuai dengan nama penciptanya.
Velocipede adalah alat transportasi tanpa pedal yang digerakkan dengan cara menendang tanah menggunakan kaki untuk menggerakkan diri ke depan.
Meski sederhana, alat ini merupakan langkah awal menuju evolusi sepeda.
Draisienne memiliki dua roda, satu di depan dan satu di belakang, dengan rangka kayu dan sadel untuk duduk.
Meskipun sangat primitif jika dibandingkan dengan sepeda modern, inovasi ini memudahkan orang untuk bergerak lebih cepat daripada berjalan kaki.
BACA JUGA:Selain Indah, Pantai Ini Jadi Rekomendasi Spot Mancing Gacor di Kaur
BACA JUGA:Ini 12 Alasan Mengapa Penggunaan Kaos Warna Hitam Lebih Digemari Dibanding Warna Lainnya
Pengembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1860-an ketika Pierre Michaux dan anaknya, Ernest Michaux, dari Prancis memperkenalkan pedal pada velocipede.
Penambahan pedal ini memberikan kemajuan signifikan, memungkinkan pengguna untuk menggerakkan roda depan secara lebih efisien.