Mengapa Perlu Mempelajari Stoikisme? Berikut Penjelasannya

Senin 07 Oct 2024 - 09:36 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - Stoikisme adalah salah satu aliran filsafat yang lahir di Yunani pada abad ke-3 SM dan berkembang pesat di Roma Kuno.

Filosofi ini didirikan oleh Zeno dari Citium dan kemudian diperkuat oleh filsuf-filsuf terkenal seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius.

Meski Stoikisme berusia ribuan tahun, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. 

Prinsip Dasar Stoikisme

Stoikisme berakar pada pemahaman bahwa manusia tidak dapat mengendalikan segala sesuatu di dunia ini, kecuali pikiran, reaksi, dan tindakan mereka sendiri.

Prinsip utama Stoikisme adalah membedakan antara hal-hal yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan.

Para stoik percaya bahwa ketenangan jiwa dapat dicapai dengan fokus pada hal-hal yang ada di bawah kendali kita, sementara kita menerima dengan lapang dada apa pun yang di luar kendali kita.

BACA JUGA:Terbang Ratusan Kilometer untuk Makan! Berikut 5 Fakta Unik Red footed Booby

BACA JUGA:Gen Milenial Dominasi DPT Pilkada Seluma 2024, Capai 52.258 Jiwa

a. Dikotomi Kendali

Stoikisme menekankan dikotomi kendali, yang berarti membagi pengalaman hidup ke dalam dua kategori: yang bisa kita kendalikan dan yang tidak.

Kita dapat mengendalikan pikiran, nilai-nilai, keputusan, dan perilaku kita. Sementara itu, hal-hal seperti cuaca, kematian, atau pendapat orang lain tidak berada dalam kendali kita.

Pemahaman yang jelas tentang batasan ini membantu kita menjalani hidup dengan lebih tenang, karena kita berhenti mencoba mengubah hal-hal yang tak bisa kita ubah.

b. Kebajikan sebagai Inti Kehidupan yang Baik

Menurut Stoikisme, tujuan utama hidup adalah mencapai kebajikan, yang berarti hidup sesuai dengan alasan dan alam. Ada empat kebajikan utama yang selalu ditekankan dalam ajaran Stoikisme:

Kategori :