BACA JUGA:Dinas Perikanan Bengkulu Selatan Minta Nelayan Difasilitasi SPBU, Rekomendasi Beli BBM Pakai Jerigen
“Untuk itu, diperlukan terobosan-terobosan strategi, kerja sama, maupun dukungan yang sinergis dan kuat dari para stakeholders. Inilah yang harus dikelola dan ditingkatkan terus oleh BPSDMI, karena keberadaan pendidikan dan pelatihan di BPSDMI adalah untuk industri,” tegasnya.
Menperin juga memberikan apresiasi kepada BPSDMI yang juga telah melaksanakan pengembangan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenperin. Pengembangan dilakukan melalui sistem informasi pendidikan dan pelatihan aparatur untuk meningkatkan kompetensi pegawai secara mandiri.
“Jadi, BPSDMI perlu untuk mengembangkan diklat teknis industri berjenjang bagi aparatur pembina industri di pusat dan daerah, sehingga strategi pembangunan industri di pusat dan daerah dapat tersinergi dengan lebih baik,” paparnya.
Menperin mengingatkan kembali tentang perlunya kemampuan SDM Indonesia untuk memanfaatkan teknologi sehingga dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam upaya pengembagan industri dalam negeri. Melalui teknologi itu, akan terciptanya efisiensi di proses produksi, sehingga industri bisa lebih berdaya saing.
“Ini tantangan yang harus kita jawab, karena sejumlah robot yang dimanfaatkan oleh kita, masih impor dari berbagai negara. Jadi, kita harus punya keterpanggilan untuk menciptakan teknologi, seperti robot,” ucap Agus.
Sementara itu, Kepala BPSDMI Masrokhan menyampaikan, animo generasi muda untuk terjun ke dunia industri cukup tinggi. Pada penerimaan siswa dan mahasiswa baru unit pendidikan Kemenperin tahun 2024, sebanyak 83.738 orang mendaftar ke 13 Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin serta sembilan SMK Kemenperin.
“Dengan kuota yang tersedia sebanyak 6.850 orang, artinya rasio penerimaan pada tahun ini telah mencapai 1:12,2, naik signifikan dari tahun sebelumnya dengan rasio 1:6,” bebernya.
Untuk peningkatan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, Kemenperin telah meresmikan gedung baru dan fasilitas SMK-SMAK Bogor dengan kapasitas 1.600 siswa. Selanjutnya, Kemenperin akan meresmikan gedung pendidikan Politeknik Industri Logam Morowali dan Politeknik Industri Petrokimia Banten.
Pada tahun 2025, Kemenperin juga akan membangun gedung pendidikan baru SMK-SMTI Padang dan SMK-SMAK Makassar. Kemenperin juga akan menambah satu unit Balai Diklat Industri (BDI) di Batam untuk bidang industri Logam, Mesin, Aeronautika, Elektronika dan Perkapalan.(rls)