Lapisan ini memberikan kekuatan pada cangkang dan melindungi siput dari tekanan fisik eksternal.
Lapisan terdalam dari cangkang siput disebut nacreous layer atau lapisan nacre, yang lebih halus dan berkilau.
Lapisan ini membantu memperkuat cangkang secara internal dan sering kali terlihat di sisi dalam cangkang sebagai permukaan yang licin dan mengkilap.
BACA JUGA:Banyak Masalah, Perangkat Desa Lapor Kades Sukaraja ke Camat Kedurang Ilir
Pembentukan Spiral Cangkang
Cangkang siput memiliki bentuk yang khas, yakni spiral atau heliks, dan bentuk ini dikendalikan oleh pola sekresi kalsium karbonat oleh mantel.
Pertumbuhan cangkang tidak terjadi secara merata di semua sisi, tetapi lebih banyak di satu sisi tertentu.
Pola sekresi yang asimetris ini menciptakan bentuk spiral, yang memungkinkan siput untuk tetap mempertahankan keseimbangan dan efisiensi perlindungan.
BACA JUGA:Berantas Arena Judi Sabung Ayam di Ujan Mas Kepahiang
Cangkang spiral juga memungkinkan siput untuk menyembunyikan seluruh tubuhnya ketika merasa terancam.
Bagian dalam cangkang yang melengkung menjadi ruang aman di mana siput dapat menarik dirinya masuk dan menutup lubang dengan operculum, struktur seperti penutup kecil yang melindungi tubuh dari ancaman predator atau kondisi lingkungan yang tidak bersahabat.
Peran Lendir dalam Perlindungan
Selama proses pembentukan cangkang, siput juga menghasilkan lendir, yang berperan penting dalam melindungi tubuhnya dari kerusakan.
BACA JUGA:PAD PKB Bermotor Telah Mencapai Rp14 Miliar, DPRD Puji Program Gubernur Rohidin
Lendir ini membantu siput untuk bergerak di atas permukaan yang kasar tanpa melukai tubuhnya, serta berperan sebagai lapisan pelindung ketika siput berada di dalam cangkang.
Selain itu, lendir juga membantu dalam menjaga kelembapan tubuh siput, yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya, terutama di lingkungan yang kering.