KORANRB.ID - Dalam upaya memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Rejang Lebong memastikan bahwa stok blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) masih dalam kondisi aman.
Diketahui saat ini sisa stok blangko KTP-el di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 3.500 keping, yang diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan pencetakan hingga 3 sampai 4 bulan ke depan.
Kepala Dinas Dukcapil Rejang Lebong, Rosita SH MH, mengungkapkan bahwa penggunaan stok blangko ini diprioritaskan untuk perekaman pemula.
Perekaman pemula di sini merujuk pada warga yang baru pertama kali melakukan perekaman data untuk pembuatan KTP-el, seperti pelajar SMA/SMK yang sudah mencapai usia 17 tahun dan warga yang belum pernah memiliki KTP-el.
BACA JUGA:3.115 KPPS Rejang Lebong Akan Dilantik pada 9 November 2024
BACA JUGA:Evaluasi SPBE di Rejang Lebong, 7 Sektor Jadi Sorotan
"Fokus pada perekaman pemula menjadi salah satu strategi utama yang dilakukan Dukcapil untuk memastikan seluruh warga yang telah memenuhi syarat usia memiliki dokumen identitas yang sah," ungkap Rosita.
Menurut Rosita, KTP-el merupakan salah satu dokumen identitas penting yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia.
Selain berfungsi sebagai bukti resmi identitas diri, KTP-el juga menjadi syarat utama dalam berbagai urusan administrasi, baik di lembaga pemerintah maupun swasta.
Dengan memiliki KTP-el, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan publik, seperti pendaftaran program bantuan sosial, pembuatan rekening bank, pengurusan surat-surat penting, hingga keperluan pemilu dan kepentingan administrasi lainnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Saldo Tabungan, Raih Poin Transaksi Bank Bengkulu Untuk Dapat Hadiah Langsung
BACA JUGA:Askab PSSI Rejang Lebong Tuan Rumah Piala Soeratin Zona Timur 2024
"Kepemilikan KTP-el juga mempermudah masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama saat melakukan berbagai transaksi yang memerlukan identitas resmi. Oleh karena itu, perekaman dan pencetakan KTP-el bagi warga yang belum memilikinya menjadi salah satu prioritas dalam pelayanan kami," bebernya.
Rosita menjelaskan, meskipun saat ini stok blangko KTP-el masih mencukupi, pihaknya tetap memiliki sistem manajemen yang matang dalam hal pengelolaan stok.
Apabila stok blangko KTP-el tersisa sekitar 2.000 keping, pihaknya akan segera mengajukan permintaan penambahan stok kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu.