KORANB.ID - Usain St. Leo Bolt adalah nama yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah olahraga lari.
Lahir pada 21 Agustus 1986 di Sherwood Content, sebuah desa kecil di Jamaika, Bolt tumbuh dari seorang anak desa sederhana menjadi manusia tercepat di dunia.
Prestasinya dalam cabang olahraga atletik, terutama di nomor lari sprint 100 meter dan 200 meter, menjadikannya legenda yang dikenang sepanjang masa.
Kisah hidupnya bukan hanya tentang catatan waktu yang luar biasa di lintasan lari, tetapi juga tentang perjuangan, dedikasi, dan kepribadian yang menginspirasi.
BACA JUGA:Nihil Gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2024
BACA JUGA:3 Negara Arab Lolos Langsung Piala Dunia, 5 Negara ke Round 4 Zona Asia
Asal Usul
Bolt tumbuh dalam keluarga sederhana di Jamaika. Orang tuanya, Wellesley dan Jennifer Bolt, mengelola toko kelontong kecil untuk menghidupi keluarganya.
Seperti kebanyakan anak di Jamaika, Bolt kecil menyukai kriket dan sepak bola.
Meskipun berbakat dalam kedua olahraga tersebut, pelatihnya di sekolah, Pablo McNeil, seorang mantan sprinter Olimpiade Jamaika, melihat potensi besar Bolt dalam berlari cepat. Pablo mendesak Bolt untuk fokus pada atletik.
Pada usia 15 tahun, Bolt mulai menunjukkan bakat luar biasa di dunia atletik.
BACA JUGA:Ini Daftar Pemain Naturalisasi China, Yakin Rebut 3 Poin Perdana Lawan Timnas Indonesia
BACA JUGA:Timnas Indonesia 1 dari 6 Tim yang Belum Pernah Kalah di R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Pada Kejuaraan Dunia Junior 2002 yang diadakan di Kingston, Jamaika, ia memenangkan medali emas di nomor 200 meter, menjadikannya juara dunia junior termuda.
Kemenangan ini menjadi titik balik dalam kariernya, di mana dunia mulai memperhatikan potensi anak muda ini.