Dengan tinggi 1,95 meter, Bolt memiliki langkah kaki yang jauh lebih panjang dibandingkan sprinter lainnya.
Biasanya, pelari dengan tubuh lebih kecil lebih gesit dan bisa menghasilkan langkah yang lebih cepat, tetapi Bolt mampu menutupi jarak dengan jumlah langkah yang lebih sedikit, sekitar 41 langkah untuk menyelesaikan lari 100 meter. Hal ini menjadi salah satu keunggulan terbesarnya.
Selain itu, Bolt memiliki teknik lari yang sangat efisien. Ia terkenal dengan kecepatan yang konsisten sepanjang balapan, terutama di fase akhir ketika banyak pelari lain kehilangan tenaga.
Kekuatan ini membuatnya sulit ditandingi, terutama di ajang-ajang besar seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Kepribadian
Salah satu hal yang membuat Usain Bolt begitu populer adalah kepribadiannya yang ceria dan rendah hati.
Ia selalu tampil dengan penuh percaya diri namun tetap santai, baik di lintasan maupun di luar lapangan. Selebrasinya yang terkenal, “pose petir,” menjadi ikon global yang sering kali dilakukan penggemarnya di seluruh dunia.
Selain menjadi atlet yang luar biasa, Bolt juga aktif dalam kegiatan filantropi.
Setelah pensiun, ia mendirikan Usain Bolt Foundation, yang berfokus pada pengembangan olahraga dan pendidikan di Jamaika.
Yayasan ini bertujuan untuk memberikan akses kepada anak-anak muda agar bisa mengejar impian mereka dalam bidang olahraga dan pendidikan, terutama mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi yang sulit.
Pensiun dan Warisan
Bolt mengumumkan pensiun dari dunia atletik setelah Kejuaraan Dunia 2017 di London.
Pada ajang tersebut, Bolt hanya mampu finis di posisi ketiga di nomor 100 meter, dan ia mengalami cedera saat berlari di nomor estafet 4x100 meter, membuatnya tidak dapat menyelesaikan balapan terakhir dalam kariernya.
Meskipun akhir kariernya tidak seindah yang diharapkan, warisan Bolt sebagai salah satu atlet terbesar sepanjang masa tetap tidak bisa diragukan.
Hingga saat ini, rekor dunia yang dipegangnya di nomor 100 meter dan 200 meter belum mampu dipecahkan oleh siapa pun.
Beberapa pelari muda seperti Trayvon Bromell dan Noah Lyles digadang-gadang sebagai penerus Bolt, namun mereka masih belum mampu mendekati catatan waktu yang ditorehkan oleh “Lightning Bolt.”