Ternyata Ini Dampak Buruk Ketergantungan Obat dalam Jangka Panjang

Minggu 13 Oct 2024 - 11:10 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Ketika seseorang telah mengembangkan ketergantungan fisik terhadap suatu obat, tubuh akan mengalami gejala putus obat jika konsumsi dihentikan.

Gejala ini bisa berupa mual, muntah, gemetar, kram otot, atau bahkan serangan panik. 

Dalam beberapa kasus, gejala putus obat bisa sangat parah hingga mengancam nyawa. 

Pengurangan dosis secara bertahap di bawah pengawasan medis adalah cara terbaik untuk menghindari gejala putus obat. 

Selain itu, terapi penggantian obat dapat digunakan untuk membantu tubuh beradaptasi.

7. Penurunan Kualitas Hidup

Ketergantungan pada obat tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. 

Ketergantungan obat dapat menyebabkan masalah finansial karena biaya obat yang terus meningkat, mengganggu pekerjaan, dan bahkan menyebabkan masalah hukum jika penggunaan obat melibatkan zat-zat yang dilarang.

Langkah penting untuk memperbaiki kualitas hidup dengan mencari dukungan dari keluarga dan komunitas, serta mengembangkan strategi coping yang sehat. 

Membangun kebiasaan positif, seperti berolahraga atau mengikuti hobi baru, dapat membantu mengalihkan perhatian dari ketergantungan obat.

8. Risiko Overdosis

Salah satu risiko paling fatal dari ketergantungan obat adalah overdosis.

Pengguna obat yang telah mengembangkan toleransi mungkin merasa perlu meningkatkan dosis untuk merasakan efek yang sama, yang bisa menyebabkan overdosis. 

Overdosis dapat mengakibatkan kegagalan organ, koma, atau kematian.

Penjelasan mengenai risiko overdosis sangat penting, terutama bagi mereka yang menggunakan obat-obatan dengan risiko tinggi, seperti opioid. 

Selain itu, memiliki rencana darurat, seperti menyimpan nalokson (antidotum untuk overdosis opioid), bisa menyelamatkan nyawa.

Kategori :