BACA JUGA:2 Warga Bingin Kuning Lebong Ditangkap Beserta 8 Paket Sabu dan Ganja
BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Bengkulu Tangani 72 Kasus Sejak Januari, Paling Banyak Subdit Siber 23 Kasus
Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi dari keluarga korban, tidak ada riwayat penyakit yang diderita korban, kejadian ini juga telah diikhlaskan oleh pihak keluarga.
“Korban langsung dievakuasi dan ditolong oleh panitia dengan cara menekan dada namun tidak ada hasil, kemudian korban dilarikan ke puskesmas Dermayu dan di nyatakan oleh medis korban di nyatakan meninggal dunia.
Kemudian korban di bawa kerumah duka, tidak ada riwayat penyakit yang diderita oleh korban, namun keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah atau ajal yang telah sampai, sehingga menolak untuk dilakukan otopsi,”pungkas Kapolsek Sukaraja.
Terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Napal Jungur, Maman Yudiansyah membenarkan bahwa saat ini wisata tengah ditutup dan diberi garis polisi.
Dan saat ini pokdarwis tengah melakukan mediasi pemerintah desa dan Dinas Pariwisata Seluma untuk membahas mengenai kejadian ini.
“Percaya atau tidak percaya, namun ketinggian TKP hanya sebatas dada orang dewasa. Namun kami akan tetap evaluasi kejadian ini,”singkat Maman.
Sebelumnya pada Januari 2024 lalu, destinasi wisata di Desa Napal Jungur juga sempat ditutup sementara pasca insiden tenggelam yang menewaskan Fitri Herlita (19), gadis asal Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan.
Berdasarkan fakta yang didapat, korban diketahui tidak bisa berenang, sehingga saat tenggelam di lubuk sungai yang kedalamannya mencapai 4 meter, sehingga korban tidak bisa menyelamatkan dirinya dan sulit untuk muncul ke daratan.