Ngorok Mengganas, 209 Sapi dan Kerbau Mati: Tutup Perbatasan Bengkulu Selatan

Selasa 22 Oct 2024 - 22:46 WIB
Reporter : Rio Agustian
Editor : Patris Muwardi

KOTA MANNA,KORANRB.ID - Penyakit ngorok atau septicaemia epzootica (SE) yang menyerang ternak sapi dan kerbau di Bengkulu Selatan semakin mengganas. 

Salah upaya Pemkab Bengkulu Selatan mencegah meluasnya serangan SE, melakukan isolasi ternak dan menutup pintu perbatasan masuk Kabupaten Bengkulu Selatan. 

Sebagaimana data Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, bulan September dan Oktober 2024 sudah 27 ternak sapi dan 182 kerbau atau total 209 ternak mati akibat serangan ngorok.

Tingkat penyebaran penyakit ngorok di Bengkulu Selatan terbilang cepat, terbukti saat ini sudah 5.661 ternak terinfeksi SE. Terbanyak ternak sapi 4.095 ekor, disusul ternak kerbau 1.566 ekor. 

BACA JUGA:Usulan 1.000 Vaksin Ngorok Disetujui Pemprov, Dalam Waktu Dekat Segera Didistribusikan

BACA JUGA:Informasi Penting Bagi Pelamar PPPK, Harus Bersiap, Ini Dilakukan Pemda

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Bengkulu Selatan, Barli Halim, SE mengingatkan serangan penyakit ngorok pada ternak sapi dan kerbau ini harus mendapat perhatian serius dan mengambil langkah-langkah yang cepat dan taktis agar serangan SE tak semakin meluas dan tak semakin banyak ternak yang mati.

Banyaknya ternak sapi dan kerbau yang mati, tentu ini mendatangkan kerugian besar bagi masyarakat pemilik ternak. Selain itu juga memengaruhi ketersediaan hewan ternak sebagai stok daging Bengkulu Selatan. 

Barli menyarankan Pemkab Bengkulu Selatan agar gencar melakukan isolasi terhadap ternak-ternak masyarakat. Seluruh ternak dikandangkan lalu diberikan suntik vitamin dan vaksin. 

Dengan demkian ternak tersebut akan aman dan meminimalisir penyebaran penyakit. 

Kepada Pemkab Bengkulu Selatan juga diminta melakukan pencegahan penyakit ngorok lebih ketat lagi yakni menutup akses ternak sapi dan kerbau dari luar kabupaten masuk ke Bengkulu Selatan. 

Menurutnya penyebaran penyakit tersebut salah satunya dari ternak luar daerah. Oleh karena itu cara efektif mencegah adalah perketat pintu perbatasan Lampung-Bengkulu, Sumatera Selatan-Bengkulu. 

BACA JUGA:Peringatan Hari Santri, Moderenisasi Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren

BACA JUGA:Presiden Apresiasi Keberadaan Pusat Riset Genomik Pertanian di Sumut

“Sebelum tambah parah, lakukan dua hal ini. Kandangkan dan perketat pintu masuk ke Bengkulu. Ini saran kami jadi mohon pemerintah daerah bisa menerima,” sampai Barli. 

Kategori :