Lihat berapa lama air tersebut meresap ke dalam tanah. Idealnya, air harus meresap dalam waktu 10-30 menit.
5. Mencium aroma tanah
Tanah yang sehat biasanya memiliki aroma segar dan sedikit bau humus.
Ini adalah tanda adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.
Aroma ini berasal dari hasil dekomposisi bahan organik yang sedang berlangsung. Sebaliknya, jika tanah berbau busuk atau amis, ini bisa menjadi tanda adanya genangan air atau kurangnya oksigen di dalam tanah, yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
6. Melihat pertumbuhan tanaman di sekitar tanah
Tanaman yang tumbuh di suatu area bisa menjadi indikator langsung kesuburan tanah. Lihat jenis tanaman yang tumbuh dengan subur di tempat tersebut.
Rumput liar yang hijau dan lebat, atau tanaman gulma seperti alang-alang yang tumbuh dengan baik, menunjukkan tanah dengan kadar nutrisi cukup.
Sebaliknya, jika hanya tanaman keras atau lumut yang tumbuh, bisa jadi tanah tersebut terlalu asam atau terlalu basa untuk sebagian besar tanaman lainnya.
7. Menggunakan uji Sederhana pH Tanah
Meskipun pH tanah dapat diuji dengan alat khusus, juga bisa melakukan tes sederhana menggunakan cuka dan baking soda untuk perkiraan kasar pH tanah.
Ambil sedikit tanah, tambahkan beberapa tetes cuka, jika berbusa maka tanah tersebut bersifat basa.
BACA JUGA:Tips Menanam Kentang Agar Tumbuh Subur, Ini yang Harus Diperhatikan
BACA JUGA:8 Makanan Ini Bagus untuk Kesuburan Pria dan Wanita
Jika tidak bereaksi, tambahkan sedikit air pada tanah lain dan campurkan dengan baking soda. Jika berbusa, tanah tersebut bersifat asam.
8. Membuat kompos dan mengamati perubahan tanah