Langkah ini dilakukan di tengah Depresi Besar, di mana konsumen sangat berhati-hati dalam pengeluaran.
Dengan harga yang lebih ekonomis, Pepsi menjadi pilihan yang menarik, terutama bagi konsumen yang ingin mendapatkan lebih banyak dengan uang yang mereka keluarkan.
BACA JUGA:Banyak Beri Pertanda Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Tenyata Mahasiswa Nonaktif di UMB
BACA JUGA:Pembahasan APBD Bengkulu Utara 2025 Menunggu Penjadwalan DPRD
Langkah ini bukan hanya meningkatkan popularitas Pepsi, tetapi juga mulai mengukuhkan posisinya sebagai pesaing serius Coca-Cola.
Fenonema Pepsi Challenge
Pada tahun 1975, Pepsi meluncurkan “Pepsi Challenge,” sebuah uji rasa buta yang menantang konsumen untuk mencoba kedua merek tanpa mengetahui nama produk dan memilih mana yang lebih mereka sukai.
Hasilnya banyak konsumen yang memilih Pepsi karena rasa manis yang lebih kuat.
Kampanye ini menjadi titik balik penting bagi Pepsi dalam persaingannya melawan Coca-Cola.
Pepsi Challenge menunjukkan bahwa konsumen, ketika tidak mengetahui mereknya, sering kali lebih memilih Pepsi.
Ini adalah pukulan bagi Coca-Cola, yang selama ini memiliki posisi dominan di pasar.
BACA JUGA: Stop Pasokan Ganja dari Empat Lawang, Kepahiang jadi Titik Antara Peredaran
Melalui Pepsi Challenge, Pepsi tidak hanya berhasil menarik perhatian publik tetapi juga menargetkan segmen konsumen muda dengan citra yang lebih segar dan berani.
Sebagai respons, Coca-Cola menghadapi dilema.
Karena rasa Pepsi yang lebih manis terbukti menarik konsumen dalam uji rasa buta, Coca-Cola memutuskan untuk mengubah formulanya dan meluncurkan produk baru yang dinamai “New Coke” pada tahun 1985.