HARIANRAKYATBENGKULU.BACAKORAN.CO - Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) memastikan telah memploting anggaran untuk gaji tenaga honorer di setiap OPD. Hal ini disampaikan Wakil Ketua TAPD BS yang juga Kepala Bapedda-Litbang BS, Fikri Aljauhari.
Ia mengatakan ploting anggaran untuk tenaga honorer telah disiapkan tahun 2024. Meskipun tidak disebutkan total anggarannya, namun Fikri menyebut anggaran untuk honorer sama dengan tahun sebelumnya dan tanpa ada pengurangan sedikitpun.
BACA JUGA:Dukcapil Terima 2.000 Keping Blangko E-KTP
Dari sekian banyak honorer yang tersebar di OPD, lanjut Fikri, anggaran paling banyak berada di OPD Satpol PP dan DLHK BS. Sebab dua OPD tersebut mempunyai tenaga Satpol PP dan penyapu jalan.
“Kami sudah mengalokasikan sama dengan tahun sebelumnya. Kami tidak masuk domain tentang administrasi kepegawaiannya. Cuma anggaran untuk tenaga honorer tetap kami persiapkan,” kata Fikri.
BACA JUGA:Peringkat Kedua, Target 50 Besar Nasional
Dijelaskannya, anggaran yang terbesar untuk tenaga honorer tersebut untuk Satpol PP mencapai Rp 280 juta dikali 12 bulan atau selama satu tahun. Lalu petugas penyapu jalan DLHK BS Rp 160 juta dikali 12 bulan.
Apabila tidak disiapkan anggaran untuk honorer penyapu jalan, Pemkab BS mengkhawatirkan penumpukan sampah dan kebersihan lingkungan dalam kota.
Begitupun Satpol PP sebagai petugas Trantibum di Kabupaten BS sangat penting. “Estimasi kami tidak ada pengurangan anggaran. Honorer Satpol PP dan penyapu jalan Rp 1 juta per bulan,” sebut Fikri.
Secara keseluruhan tenaga honorer di Kabupaten BS mencapai 1,3 ribu orang.
BACA JUGA:Polemik Nama Calon Pj Sekda, Pemkot Bakal Usul Kembali Nama Medy
Sementara itu, Kabid Perbendaharaan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) BS Saipul Baktiar menambahkan, gaji honorer di Kabupaten BS tetap dibayarkan per bulan. Masing-masing honorer ada yang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu.
“Untuk pembayaran gaji honorer ini per bulan sama dengan tahun sebelumnya. Untuk besaran haji tergantung surat tugasnya, misal kalau tenaga operator Rp 1 juta, kalau petugas adminitrasi Rp 500 ribu,” ujar Saipul.(tek)